Rabu, 4 Oktober 2023 12:35:27 WIB

Di antara para pemain ternama yang berpartisipasi dalam edisi kali ini adalah Carlos Alcaraz

Olahraga

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - China Open 2023 yang sangat dinanti-nantikan, salah satu acara tenis utama di Asia, telah membuat tiket untuk banyak pertandingan utamanya terjual habis dan mendorong para penggemar untuk bermain dalam kompetisi selama delapan hari Festival Pertengahan Musim Gugur dan musim liburan Hari Nasional yang dimulai pada hari Jum'at (29/9) lalu.

Turnamen yang berlangsung dari 26 September hingga 8 Oktober 2023 di Diamond Court of the National Tennis Center di Beijing ini bertabur pemain bintang dan semakin intens seiring berjalannya turnamen, membuat para penggemar tidak sabar untuk mengetahui siapa yang akan meraih trofi juara.

Di antara para pemain ternama yang berpartisipasi dalam edisi kali ini adalah Carlos Alcaraz, petenis Spanyol yang baru saja meraih gelar juara Tunggal Putra Wimbledon 2023, Daniil Medvedev, juara Tunggal Putra AS Terbuka 2021, Aryna Sabalenka, juara Tunggal Putri Australia Terbuka 2023, dan Elena Rybakina, juara Wimbledon 2022.

"Bagi saya, berada di sini untuk pertama kalinya, merasakan energi, merasakan cinta yang diberikan orang-orang kepada saya adalah sesuatu yang gila. Saya sangat ingin datang ke sini sejak lama dan bermain untuk orang-orang Tiongkok. Dan saya datang ke sini untuk meraih hasil yang baik, mencoba memenangkan gelar. Itu adalah tujuan saya sejak saya mulai datang ke Tiongkok. Saya menantikan (kesuksesan) itu," ujar pemain berusia 20 tahun itu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan China Central Television (CCTV) pada hari Minggu.

Kehadiran para pemain papan atas ini telah mendorong banyak penggemar tenis dari luar Beijing untuk datang lebih awal untuk menyaksikan pertandingan dan menyebabkan lonjakan pemesanan hotel.

"Bisa menyaksikan pertandingan di sini dari dekat sangat menyenangkan, dan berbeda dengan menonton di TV atau ponsel," kata seorang penggemar.

"Pada 1 Oktober, penjualan tiket secara keseluruhan melebihi 25 juta yuan (3,4 juta dolar AS), meningkat 109 persen dari tahun 2019, dan jumlah pesanan meningkat 97 persen. Penjualan tiket sangat laris. Untuk beberapa acara utama, seperti final tunggal putra, semua tiket terjual habis," ujar Cheng Wen, Wakil Manajer Umum perusahaan pemasaran merek China Open.

China Open, yang kembali digelar setelah absen selama empat tahun karena pandemi, telah menghidupkan kembali gairah banyak pecinta tenis, dengan kompetisi amatir yang berkembang pesat, dan pasar pelatihan tenis yang mengalami peningkatan.

Di lapangan tenis umum, pertarungan sengit terjadi dengan lebih dari pemain dari lebih dari 15 dari 31 wilayah tingkat provinsi di daratan Tiongkok, termasuk Beijing, Shanghai dan Guangdong, bersaing dalam turnamen tenis massal.

"Saya bermain tenis untuk bersantai setelah bekerja. Dengan adanya China Open yang menciptakan suasana hati di antara kami, kami pergi ke lapangan untuk bermain," kata seorang pemain.

Turnamen tenis amatir ini memungkinkan para peserta dari segala usia untuk membentuk tim.

"Saya telah bermain tenis selama lebih dari 20 tahun. Dengan menggabungkan teori dan praktik, saya ingin belajar dari para pemain internasional terbaik," kata seorang pemain senior.

Banyak siswa sekolah dasar yang juga dengan antusias ikut serta dalam pertandingan tenis, yang mengarah ke peningkatan yang nyata dalam pasar pelatihan tenis.

"Bermain tenis sangat menyenangkan dan saya juga memiliki kesempatan untuk berolahraga. Olahraga ini mengajarkan saya tentang ketekunan dan kepercayaan diri," kata seorang pemain muda.

"Sejak dimulainya China Open, kami telah melihat peningkatan 50 hingga 70 persen dalam permintaan di klub kami, terutama dari para pemula. Selama liburan Hari Nasional, kami terutama membuka kelas kelompok untuk para pemula," kata seorang pemilik agen pelatihan tenis.

Komentar