Jumat, 6 Oktober 2023 11:42:47 WIB

Pelatihnya
Olahraga

Eko Satrio Wibowo

banner

Sprinter Tiongkok, Ge Manqi (CMG)

Hangzhou, Radio Bharata Online - Sprinter Tiongkok, Ge Manqi, peraih medali emas dua kali di Asian Games Hangzhou mengaku senang setelah memenangkan gelar di nomor 100m dan estafet 4x100 meter putri, meskipun kehilangan pelatihnya di tengah jalan menuju Olimpiade.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) pada hari Rabu (4/10), Ge menunjukkan semangat kemenangannya saat membahas perjalanannya menuju emas dan tantangan yang dihadapinya dalam satu tahun terakhir.

Dengan tetap mengincar hadiah, Ge dan rekan-rekan satu timnya fokus untuk membalas kekalahan mereka di tahun 2018, dan bertekad untuk merebut kembali emas kali ini di kandang sendiri.

"Saya sangat senang karena kami ingin membalas kekalahan setelah kami semua sangat kecewa saat kalah di Asian Games sebelumnya. Kali ini, berlomba di rumah sendiri, kami bertekad untuk merebut medali emas kembali," kata Ge.

Atlet berusia 25 tahun itu mengatakan bahwa ini merupakan perjalanan yang sulit dan kemenangan yang diperoleh dengan susah payah ini merupakan penghormatan yang sempurna untuk pelatihnya, Liu Zhaoxu, yang meninggal dunia akibat serangan jantung pada bulan November lalu.

"Pada saat itu, saya baru saja melepaskan tekanan dari tahun ini. Ini juga merupakan bentuk komitmen saya kepada mendiang pelatih saya. Saya telah memenuhi janji tersebut kepadanya. Pada saat itu, saya akhirnya merasa tenang. Karena ini merupakan tahun yang sulit, baik secara fisik maupun mental, dan saya pikir itu adalah akhir dari karier saya. Saya meragukan diri saya sendiri setiap malam saat itu, berpikir apakah ini adalah akhir dari segalanya," ujarnya.

"Tapi, setiap kali saya memikirkan janji yang saya buat dengan pelatih saya, dan dia adalah orang yang selalu percaya pada saya, saya teringat saat-saat ketika kami berada di posisi terbawah, dan bangkit kembali. Jadi saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan bangkit lagi, dan itulah yang membuat saya terus bertahan sampai sekarang," lanjut Ge.

Karakter Ge yang periang terlihat jelas saat ia merefleksikan pilihan gaya rambutnya yang dikuncir dua, menyerupai tokoh mitologi Tiongkok "Nezha" saat final lari 100 meter, yang kemudian menjadi viral.

"Itu adalah citra yang positif dan saya berharap itu memberikan energi positif. Nezha memiliki kalimat yang berbunyi: 'takdir saya ada pada diri saya sendiri dan bukan orang lain'. Saya pikir itulah yang saya alami tahun ini karena saya telah melalui banyak hal, tetapi saya tidak akan pernah menyerah dan saya akan selalu percaya pada diri saya sendiri," ujarnya.

Komentar

Berita Lainnya

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Olahraga

Kamis, 6 Oktober 2022 13:20:57 WIB

banner
Ketua Umum PSSI Olahraga

Kamis, 13 Oktober 2022 16:9:38 WIB

banner
Penyerang Real Madrid asal Prancis Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 10:58:58 WIB

banner