Kamis, 24 Oktober 2024 13:30:37 WIB
Utusan Tiongkok Serukan Masyarakat Internasional untuk Tingkatkan Dukungan bagi Republik Afrika Tengah
International
Eko Satrio Wibowo

Dai Bing, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB (CMG)
New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Rabu (23/10) bahwa proses perdamaian politik saat ini di Republik Afrika Tengah (Central African Republic/CAR) berada pada tahap kritis, dan meminta masyarakat internasional untuk meningkatkan bantuan kepada negara tersebut.
Dai Bing, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, menyampaikan pernyataan tersebut pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di CAR. Ia mengatakan bahwa Tiongkok menghargai upaya Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Afrika Tengah atau MINUSCA, dan akan terus mendukung pekerjaannya.
Dai menunjukkan bahwa CAR berada dalam periode transisi kritis dari penjagaan perdamaian ke pembangunan perdamaian. Ia meminta masyarakat internasional untuk mendukung pemerintah CAR dalam mempromosikan proses perdamaian politik, membantu negara tersebut mengatasi tantangan keamanan dan meletakkan dasar yang kokoh bagi perdamaian.
"Masyarakat internasional harus meningkatkan dukungan bagi pemerintah CAR untuk memperkuat pembangunan kapasitas keamanannya. MINUSCA harus terus mendukung pasukan pertahanan dan keamanan nasional CAR dalam memperkuat penempatan mereka sesuai dengan otorisasi dari Dewan Keamanan, untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melindungi warga sipil dan menanggapi ancaman dari kelompok bersenjata," kata Dai.
Dai mengatakan bahwa Tiongkok mengharapkan Dewan Keamanan untuk mendorong MINUSCA agar merampingkan dan mengoptimalkan mandatnya sesuai dengan situasi aktual dan kebutuhan pembangunan negara-negara terkait, untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas dan efektivitas operasinya.
CAR telah lama berjuang di tengah kekacauan politik dan konflik bersenjata. Sejak perang saudara meletus pada tahun 2013, kelompok-kelompok bersenjata telah bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan kendali, yang menyebabkan meluasnya kekerasan dan ketidakstabilan sosial. Pada saat yang sama, intervensi pasukan asing telah memperburuk kompleksitas situasi.
CAR juga menghadapi krisis kemanusiaan yang serius, dengan jutaan orang mengungsi, hidup dengan bantuan makanan dan medis dari masyarakat internasional.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
