Sabtu, 10 Agustus 2024 11:6:31 WIB
Peraih Nobel: Hambatan Perdagangan Barat terhadap Kendaraan Listrik Tiongkok Kontraproduktif
International
Eko Satrio Wibowo

Eric Maskin, seorang peraih Nobel di bidang ekonomi (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Hambatan perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa terhadap kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) Tiongkok bersifat kontraproduktif dan harus dihapuskan untuk memulihkan perdagangan bebas, kata Eric Maskin, seorang peraih Nobel di bidang ekonomi, dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV) yang disiarkan pada hari Jum'at (9/8).
Tiongkok telah menjadi pemimpin global dalam EV selama sembilan tahun berturut-turut, dengan produksi dan penjualan kendaraan energi barunya melampaui 9 juta unit pada tahun 2023.
Maskin mengaitkan posisi terdepan Tiongkok saat ini dalam produksi EV dengan gagasannya untuk mengembangkan kekuatan produksi baru yang berkualitas, yang mengikuti tren zaman.
"Saya pikir itu sangat masuk akal. Teknologi yang dominan pada abad ke-20 sedang digantikan oleh teknologi abad ke-21. Dan sangat masuk akal bagi Tiongkok untuk menjadi yang terdepan dan menginvestasikan serta mengerahkan sumber dayanya pada teknologi baru ini. Misalnya, saya menyebutkan mobil listrik. Beberapa waktu lalu, Tiongkok telah menjadi pemimpin dunia dalam produksi mobil listrik, yang menurut saya sangat masuk akal. Mereka telah melakukan investasi yang bijaksana untuk bergerak ke arah itu, karena dunia akan membutuhkan mobil listrik tersebut," kata Maskin.
Pada tanggal 14 Mei tahun ini, Amerika Serikat mengumumkan peningkatan tajam tarif Bagian 301 untuk kendaraan listrik Tiongkok dari 25 persen menjadi 100 persen.
Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, memberlakukan bea masuk sementara hingga 37,6 persen untuk kendaraan listrik Tiongkok pada awal Juli 2024.
Menyebut langkah-langkah tersebut kontraproduktif, Maskin menyerukan penghapusan hambatan dan pemulihan perdagangan bebas.
"Dari sudut pandang perdagangan dan kerja sama internasional, saya pikir menempatkan hambatan pada perdagangan itu kontraproduktif, jadi saya tidak senang melihat campur tangan ini. Harapan saya adalah hambatan itu akan dihapus dan kita akan memiliki, kita akan memulihkan perdagangan bebas sekali lagi. Mungkin saya terlalu optimis di sini, tetapi saya pikir itu akan menjadi hasil yang paling membahagiakan. Dengan kata lain, saya melihat campur tangan pada perdagangan bebas bersifat sementara daripada permanen," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
