Kamis, 17 Juli 2025 10:29:32 WIB

Pasar Perdagangan Karbon Tiongkok Tunjukkan Vitalitas yang Lebih Kuat selama 4 Tahun Terakhir
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Xu Mingyi, Manajer Umum Shanghai Environment and Energy Exchange (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Pasar karbon nasional Tiongkok telah menunjukkan vitalitas yang lebih kuat selama empat tahun terakhir, memfasilitasi transformasi hijau dalam pembangkit listrik, menurut Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok pada hari Rabu (16/7).

Tiongkok meluncurkan perdagangan daring pasar karbon nasionalnya pada 16 Juli 2021. Nilai transaksi pasar tersebut melampaui 18 miliar yuan (sekitar 40,94 triliun rupiah) pada tahun 2024, menunjukkan peningkatan hampir 25 persen dari tahun ke tahun dan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Harga kuota emisi karbon dioksida melampaui 100 yuan (sekitar 227 ribu rupiah) per ton pada November 2024. Baru-baru ini, harga karbon telah stabil di kisaran 70 hingga 80 yuan (sekitar 159 hingga 182 ribu rupiah) per ton, hampir dua kali lipat dibandingkan harga awal pasar karbon.

Perdagangan karbon, yang memungkinkan jual beli izin emisi karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya, dianggap sebagai salah satu alat penting untuk membantu mengurangi jejak karbon dan memenuhi target emisi.

"Pada hari perdagangan terakhir (15 Juli), pasar melaporkan volume perdagangan lebih dari 670 juta ton emisi karbon dan total omzet lebih dari 46,2 miliar yuan (sekitar 105 triliun rupiah), yang menunjukkan peningkatan skala transaksi yang berkelanjutan," ujar Xu Mingyi, Manajer Umum Shanghai Environment and Energy Exchange.

Sejauh ini, gelombang pertama yang terdiri dari lebih dari 2.000 perusahaan pembangkit listrik tenaga termal yang berpartisipasi dalam pasar perdagangan emisi karbon nasional telah menetapkan konsep bahwa "emisi memiliki biaya, sementara pengurangan emisi dapat menghasilkan manfaat".

Sembari secara aktif mengemban tanggung jawab utama untuk pengurangan karbon, perusahaan pembangkit listrik juga memanfaatkan teknologi canggih untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

"Riset kami menemukan bahwa untuk perusahaan-perusahaan penghasil emisi utama di industri pembangkit listrik di pasar perdagangan emisi karbon nasional, intensitas emisi karbon pada tahun 2023 menurun sekitar 8,78 persen dibandingkan tahun 2018. Akibatnya, total emisi karbon berkurang sekitar 2,8 persen. Hal ini menghasilkan pengurangan biaya emisi rata-rata tahunan sekitar 12 miliar hingga 13 miliar yuan," ungkap Zhang Xin, Kepala Ekonom Pusat Penelitian Strategi Perubahan Iklim Nasional dan Kerja Sama Internasional.

Komentar

Berita Lainnya

Seperempat abad yang lalu Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner
Huawei mengumumkan Ekonomi

Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

banner