Rabu, 28 Mei 2025 15:39:48 WIB

Menteri Perdagangan Malaysia: KTT ASEAN-GCC-Tiongkok Buka Babak Baru Kerja Sama Trilateral
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Tengku Zafrul Abdul Aziz, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia (CMG)

Kuala Lumpur, Radio Bharata Online - KTT ASEAN-GCC-Tiongkok perdana, yang dimulai di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, pada hari Selasa (27/5), menandai dimulainya babak baru kerja sama trilateral yang strategis, menurut Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Abdul Aziz.

KTT tersebut diadakan di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-46 yang sedang berlangsung, yang dibuka di Kuala Lumpur pada hari Senin (26/5).

Menurut Zafrul, para pemimpin dan perwakilan dari ASEAN, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), dan Tiongkok, membahas pendalaman kerja sama di berbagai bidang dan sepakat bahwa lebih banyak pekerjaan dapat dilakukan.

"Yang pasti, apa yang telah kita lihat dan saksikan hari ini sangat penting. Ini adalah pertemuan puncak ASEAN-GCC-Tiongkok yang pertama. Dan fokus utama pertemuan puncak ini benar-benar berbicara tentang bagaimana ASEAN, GCC, dan Tiongkok (dapat) bersatu, bekerja sama di berbagai sektor atau isu seperti investasi dan perdagangan. Namun pada saat yang sama, kami juga menegaskan kembali posisi kami bahwa kami merasa masih banyak pekerjaan yang dapat dilakukan," kata Zafrul dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) setelah pertemuan tersebut.

Ia juga mencatat bahwa diskusi juga menggarisbawahi pentingnya sektor-sektor yang sedang berkembang dan tentang pemberian lebih banyak dukungan untuk membantu pertumbuhan perusahaan swasta dan perusahaan berskala kecil.

"Kami juga telah berbicara tentang bidang-bidang seperti ekonomi digital. Kami berbicara tentang ekonomi hijau. Kami berbicara tentang menjadi lebih inklusif, melihat usaha mikro dan kecil, menengah juga. Dan kami juga berbicara sedikit tentang rantai pasokan," tambahnya.

Minggu lalu, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan bahwa Tiongkok dan 10 negara ASEAN telah sepenuhnya menyelesaikan negosiasi tentang Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) Versi 3.0.

Perjanjian yang ditingkatkan itu memperkenalkan sembilan bab baru yang mencakup berbagai bidang seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan konektivitas rantai pasokan, menurut kementerian tersebut.

Menyambut baik kemajuan yang telah dicapai, Zafrul mengatakan bahwa FTA yang ditingkatkan tersebut akan semakin meningkatkan perdagangan dan investasi antara kedua negara ekonomi berkembang utama tersebut.

"Kami sangat gembira dengan bab-bab baru ini. Namun, yang penting adalah bahwa ASEAN kini juga menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok, bukan? Tiongkok selalu menjadi mitra dagang terbesar ASEAN. Dan yang telah kami lihat adalah bahwa dalam satu atau dua tahun terakhir, khususnya, kami juga telah melihat peningkatan yang cukup besar dalam perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok. Dan berbicara tentang perdagangan, Tiongkok juga telah menjadi investor utama di ASEAN. Jadi, kami berharap bahwa FTA ASEAN-Tiongkok yang disepakati ini tidak hanya akan meningkatkan perdagangan, tetapi juga meningkatkan investasi di kawasan tersebut," ungkapnya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner