Senin, 11 Agustus 2025 13:20:19 WIB

Kabupaten di Provinsi Zhejiang Pelopori Gerakan Ramah Lingkungan di Tiongkok dengan Teknologi Pintar dan Mekanisme Penghargaan
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Xia Mingdao, Seorang Petani di Tongxiang (CMG)

Zhejiang, Radio Bharata Online - Tongxiang, sebuah kota setingkat kabupaten di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, menjadi contoh nyata dari visi "Air Jernih dan Pegunungan yang Rimbun" kabupaten tersebut, yang menggabungkan pertanian cerdas untuk hasil panen yang lebih tinggi dan insentif bagi penduduk desa untuk bersama-sama membangun desa yang layak huni, sehingga menghasilkan manfaat ekonomi dan lingkungan.

Pertanian cerdas mulai mengakar di Tongxiang. Contohnya adalah pemanfaatan drone untuk pemupukan lahan pertanian, yang meningkatkan efisiensi produksi pertanian sekaligus mengurangi intensitas tenaga kerja bagi petani.

"Drone dapat menyelesaikan satu kemasan hanya dalam dua menit. Jika saya melakukannya secara manual, saya harus membawa kemasan bolak-balik. Saya bahkan tidak ingin memikirkannya lagi," kata Xia Mingdao, seorang petani.

Sementara itu, sistem irigasi cerdas 24/7 secara signifikan meningkatkan hasil panen di daerah tersebut.

"Kami sangat berterima kasih atas peningkatan irigasi ini. Sekarang jauh lebih mudah dan efisien," ujar Xia.

Sejak 2011, Tiongkok telah berupaya memodernisasi pertaniannya, memperkenalkan teknologi pintar seperti sensor tanah dan traktor berpemandu GPS untuk menghemat air dan meningkatkan produksi. Hingga saat ini, upaya tersebut telah meningkatkan lebih dari 66 juta hektar lahan pertanian.

"Dulu, kami memanen sekitar 450 hingga 550 kilogram per mu (sekitar 6.700 hingga 8.200 kilogram per hektar). Sekarang kami bisa mendapatkan hingga 750 kilogram," ungkap Zhang Songqing, Sekretaris Partai Desa Xiaoyuantou, Tongxiang.

Bagi penduduk desa setempat, lingkungan sama pentingnya dengan panen. Sawah bukan lagi sekadar untuk makanan, tetapi juga telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan latar belakang yang indah.

"Orang bilang ini bukan hanya tentang menjadi lebih kaya -- ini juga tentang hidup yang lebih baik. Jadi, selain meningkatkan hasil panen, kami juga memanfaatkan lahan kosong untuk membangun sawah yang indah, memberikan penduduk setempat tempat yang nyaman untuk bersantai setelah makan malam," jelas Zhang.

Untuk menjaga lingkungannya tetap hijau dan bersih, pemerintah daerah telah menerapkan sistem poin yang memberikan penghargaan kepada penduduk desa atas kebiasaan ramah lingkungan sehari-hari. Kebiasaan ini meliputi pemilahan sampah, menjaga kebersihan di sekitar rumah mereka, dan mengelola air bersih dari penggunaan sehari-hari dengan benar.

Inisiatif tersebut merupakan bagian dari sistem kredit pedesaan Tiongkok, yang mendorong perilaku positif.

"Awalnya, tidak ada yang mau repot. Namun kemudian, semua orang mulai melakukannya sendiri -- karena jika orang lain ingin diakui 'luar biasa', saya juga," kata Ni Yinfa, Koordinator Program Poin Desa Yima.

Poin ini bukan hanya untuk pajangan karena penduduk desa dapat menukarkannya dengan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, anak-anak yang menjadi sukarelawan di sekitar desa dapat menggunakan poin mereka untuk membeli mainan.

Lingkungan yang ramah di Tongxiang telah menarik banyak orang yang sebelumnya bekerja di kota untuk kembali ke kampung halaman mereka, termasuk Lu Yueping, pemilik kafe di sebuah desa.

"Hidup di sana terasa terlalu intens. Saya selalu menyukai sepeda motor. Berkendara bersama teman-teman di alam terasa lebih bebas daripada di kota. Jadi, saya memutuskan untuk juga memulai bisnis di sini. Saya bisa kembali kapan pun saya mau. Ke depannya, saya berharap desa kami menjadi lebih beragam dan penuh kehidupan," ujar Lu.

Kisah Tongxiang ditampilkan dalam serial spesial "Menemukan Tiongkok Hijau", yang diproduksi oleh China Global Television Network (CGTN) dan tayang pada hari Minggu (10/8).

Dua puluh tahun kemudian, visi Tiongkok "Perairan Jernih dan Pegunungan Rimbun" terus membentuk masa depan yang lebih hijau. Dalam serial ini, para reporter CGTN menjelajahi Tiongkok untuk melihat bagaimana konsep "perairan jernih dan pegunungan rimbun adalah aset yang tak ternilai" telah membawa perubahan pada lanskap dan mata pencaharian, serta menginspirasi dunia.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner