Beijing, Radio Bharata Online - Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok, Yin Hejun, mengatakan dalam konferensi pers di Beijing pada hari Kamis (18/9) bahwa Tiongkok telah mencapai kemajuan sains dan teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025).

"Tiongkok telah meningkatkan investasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selama periode Rencana Lima Tahun ke-14. Pada tahun 2014, belanja penelitian dan pengembangannya melampaui 3,6 triliun yuan (sekitar 8.393 triliun rupiah), meningkat 48 persen dari tahun 2020, dengan intensitas belanja penelitian dan pengembangan mencapai 2,68 persen, melampaui tingkat rata-rata negara-negara Uni Eropa. Tiongkok kini menjadi rumah bagi kelompok personel penelitian dan pengembangan terbesar di dunia, dengan tingkat penelitian dasarnya semakin ditingkatkan dan penelitian dasarnya menarik dana sebesar 249,7 miliar yuan (sekitar 582 triliun rupiah), melonjak lebih dari 70 persen dibandingkan dengan tahun 2020. Tiongkok secara konsisten memimpin dunia selama lima tahun terakhir, baik dalam jumlah publikasi internasional berdampak tinggi maupun pengajuan paten internasional, dengan peringkat kemampuan inovasi komprehensifnya meningkat dari peringkat ke-14 pada tahun 2020 menjadi peringkat ke-10 pada tahun 2024," papar Yin.

Rencana Lima Tahun itu berfungsi sebagai cetak biru komprehensif bagi kemajuan ekonomi dan sosial Tiongkok, yang menguraikan tujuan, strategi, dan prioritas untuk setiap siklus perencanaan.

Rencana Lima Tahun ke-14, yang diluncurkan setelah Tiongkok mencapai tujuan membangun masyarakat yang cukup makmur dalam segala hal, berfokus pada pembangunan berkualitas tinggi.