Jumat, 24 Januari 2025 11:24:7 WIB
Tiongkok Masih Pertimbangkan Melanjutkan Impor Makanan Laut Jepang Pasca Selesainya Pengujian Independen Air Laut Fukushima
International
Endro

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning Foto: Kementerian Luar Negeri
BEIJING, Radio Bharata Online - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, pada hari Kamis mengatakan, bahwa kepastian pengambilan sampel dan pemantauan independen, dan pemangku kepentingan lainnya, adalah salah satu komitmen yang dibuat oleh Jepang, mengenai masalah pembuangan air yang terkontaminasi nuklir Fukushima ke laut.
Mao menegaskan, penentangan Tiongkok terhadap pembuangan air yang terkontaminasi limbah nuklir Fukushima ke laut oleh Jepang, tetap tidak berubah.
Dikatakan, dengan tidak adanya mekanisme internasional yang wajib untuk menghentikan pembuangan, maka pengambilan sampel independen oleh negara-negara pemangku kepentingan secara terus-menerus, merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan risiko yang muncul akibat pembuangan tersebut. Lembaga profesional menunjukkan bahwa satu pengujian tunggal memberikan referensi yang terbatas. Maka Tiongkok akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional, untuk mendesak Jepang memenuhi komitmennya, menempatkan pembuangan di bawah pengawasan internasional yang ketat, dan melanjutkan pengambilan sampel dan pemantauan air secara independen.
Zhang Yanqiang, seorang profesor studi hukum laut di Universitas Maritim Dalian, mengatakan bahwa zat radioaktif berbeda dari bahan lainnya. Banyak radio nuklida yang tidak memiliki teknologi penanganan yang efektif, dan beberapa radio nuklida berumur panjang, dapat menyebar bersama arus laut dan memiliki efek bio akumulasi.
Meskipun nilai saat ini belum melampaui tingkat normal dan dosis radiasi normal, study tidak dapat memprediksi apakah ini akan tetap terjadi dalam lima atau 10 tahun, dan masih memerlukan pemantauan jangka panjang.
Ketika ditanya apakah ini akan mengarah pada dimulainya kembali impor makanan laut Jepang, Mao menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok selalu mengutamakan keselamatan rakyat, dan dengan tegas menjaga keamanan pangan rakyat Tiongkok. Mengenai masalah dimulainya kembali impor produk akuatik Jepang, Mao mengatakan bahwa Tiongkok selalu mengikuti pendekatan berbasis sains. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
