Selasa, 18 Februari 2025 11:27:55 WIB
Tiongkok Sambut Baik Semua Upaya Perdamaian di Ukraina
International
Eko Satrio Wibowo

Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB (CMG)
New York, Radio Bharata Online - Tiongkok menyambut baik semua upaya yang didedikasikan untuk perdamaian di Ukraina, termasuk kesepakatan terkini yang dicapai oleh Amerika Serikat dan Rusia untuk memulai perundingan damai, kata Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin (17/2).
Dalam sambutannya di pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina, Fu mengatakan Tiongkok secara konsisten menganjurkan penyelesaian sengketa dan konflik global secara damai melalui dialog dan konsultasi sesuai dengan Piagam PBB, dan ini berlaku juga untuk masalah Ukraina.
Ia mengingat bahwa 10 tahun yang lalu, pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah Ukraina mencapai Perjanjian Minsk melalui negosiasi, dan bahwa perjanjian tersebut kemudian didukung oleh Dewan Keamanan dalam Resolusi 2202, yang "mewakili arah yang benar untuk menyelesaikan perbedaan dan sengketa melalui dialog dan negosiasi".
Sayangnya, setelah kesepakatan tersebut disepakati, sebagian besar ketentuan tidak sepenuhnya dan efektif dilaksanakan, kata Fu, seraya menambahkan bahwa situasi yang seharusnya berangsur-angsur mereda malah menjadi semakin tegang, yang pada akhirnya mengarah pada eskalasi penuh krisis dan konflik skala besar yang berlanjut hingga hari ini.
Menurutnya, kegagalan Perjanjian Minsk sangat menyedihkan, dan pelajaran sejarahnya patut direnungkan secara mendalam.
"Saat ini, masalah Ukraina akan mencapai momen kritis untuk penyelesaian melalui negosiasi. Penyelesaian akhir dari setiap konflik terletak di meja perundingan, dan sejarah pasti akan memberikan hasil yang adil. Kami menyambut semua upaya yang didedikasikan untuk perdamaian, termasuk kesepakatan yang dicapai oleh AS dan Rusia untuk memulai perundingan damai. Kami juga berharap bahwa semua pihak dan pemangku kepentingan terkait yang terlibat dalam krisis akan terlibat dalam proses perundingan damai, dan mencapai perjanjian damai yang adil, langgeng, dan mengikat yang dapat diterima oleh semua pihak," jelas Fu.
Ia pun menambahkan bahwa karena konflik telah berlangsung di tanah Eropa, sangat penting bagi Eropa untuk mengupayakan perdamaian.
Tiongkok berharap para pihak akan bersama-sama mengatasi akar penyebab krisis melalui negosiasi dan menemukan kerangka kerja keamanan yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan untuk stabilitas yang langgeng di kawasan tersebut, katanya.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan bahwa masa depan Ukraina harus menjadi negara yang netral dan tanpa militer, bukan bagian dari blok atau aliansi mana pun.
Wakil Tetap Ukraina, Khrystyna Hayovyshyna, membantah bahwa perdamaian yang dicapai melalui "perjanjian yang lemah" akan membuka jalan bagi konflik yang lebih besar. Ia menekankan bahwa perdamaian tidak dapat "dibeli", terutama dengan mengorbankan hukum internasional, integritas teritorial, dan kesetaraan kedaulatan.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
