Jumat, 1 November 2024 14:11:58 WIB

Nilai Transaksi Reverse Repo Bank Sentral Tiongkok Capai 500 Miliar Yuan
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Dong Ximiao, Kepala Peneliti Merchants Union Consumer Finance Company Limited (CMG)

Chongqing, Radio Bharata Online - Nilai transaksi dari outright reverse repo yang dilakukan antara Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) dan dealer utama mencapai 500 miliar yuan (sekitar 1.104 triliun rupiah) pada bulan Oktober 2024, kata PBOC dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs webnya pada hari Kamis (31/10).

Bank sentral Tiongkok mulai menggunakan outright reverse repo, sebuah alat likuiditas baru, untuk bertransaksi dengan dealer utama dalam operasi pasar terbuka pada hari Senin (28/10) lalu. Ini akan dilakukan sebulan sekali, dengan tenor tidak lebih dari satu tahun.

Para analis mengatakan pengenalan outright reverse repo mengisi celah dalam kotak peralatan likuiditas PBOC, dan mencatat bahwa dengan tenor enam bulan, outright reverse repo yang dilakukan kali ini diharapkan dapat memastikan likuiditas yang cukup selama Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek tradisional.

"Jangka waktu reverse repo langsung tidak lebih dari satu tahun. Ini adalah alat pelengkap untuk reverse repo tujuh hari dan fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun. Biasanya ada penerbitan mata uang besar dan pembayaran pajak menjelang Festival Musim Semi dan periode tersebut sering ditandai dengan likuiditas yang lebih sedikit. Dengan jangka waktu enam bulan, reverse repo langsung yang dilakukan oleh PBOC kali ini akan berakhir pada akhir April tahun depan, cukup lama untuk memastikan likuiditas yang cukup di sekitar Festival Musim Semi mendatang," jelas Dong Ximiao, Kepala Peneliti Merchants Union Consumer Finance Company Limited.

Peneliti tersebut juga mencatat bahwa, dengan mendorong persaingan penawaran suku bunga yang lebih adil, alat kebijakan yang baru ditambahkan tersebut membantu dalam mencerminkan kebutuhan modal riil lembaga keuangan.

"Alat kebijakan tersebut membantu dalam mencerminkan kebutuhan modal riil lembaga keuangan dan secara efektif mengurangi keputusan tanpa penawaran selama penawaran suku bunga. Selain itu, reverse repo langsung tidak membantu menaikkan suku bunga yang menguntungkan dari alat moneter lain yang baru ditambahkan," kata Dong.

Pembelian kembali obligasi pemerintah daerah, obligasi keuangan, dan obligasi kredit korporasi di bulan Oktober 2024 mencakup pembelian obligasi negara, obligasi pemerintah daerah, obligasi keuangan, dan obligasi kredit korporasi di antara obligasi lainnya.

Sepanjang Oktober 2024, PBOC membeli obligasi negara senilai 200 miliar yuan (sekitar 442 triliun rupiah), kata bank sentral tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (31/10).

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner