Senin, 3 Februari 2025 16:23:22 WIB

Kementerian Keamanan Publik Tiongkok Menentang Keras Kenaikan Tarif AS
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Tangkapan layar yang menunjukkan pernyataan Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik Tiongkok mengenai kenaikan tarif AS (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Seorang Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik Tiongkok pada hari Minggu (2/2) menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas terhadap keputusan AS untuk mengenakan tarif tambahan 10 persen pada impor dari Tiongkok dengan dalih masalah terkait fentanil.

Tiongkok adalah salah satu negara dengan kebijakan pengendalian narkoba yang paling ketat dan penegakan hukum yang paling ketat di dunia, kata juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa Tiongkok telah secara konsisten dan tegas memenuhi kewajiban pengendalian narkoba internasionalnya dan secara aktif terlibat dalam kerja sama antinarkoba internasional dengan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Tiongkok bebas dari penyalahgunaan yang meluas di dalam negeri, dan merupakan negara pertama di dunia yang secara resmi menjadwalkan zat-zat terkait fentanil di bawah kendali pada tahun 2019 sebagai bentuk niat baik kemanusiaan atas permintaan pihak AS, kata juru bicara tersebut. Namun, Amerika Serikat belum menjadwalkan zat-zat terkait fentanil sebagai suatu golongan secara permanen.

Sejak peraturan Tiongkok tersebut, tidak ada laporan dari Amerika Serikat tentang penyitaan zat-zat tersebut yang berasal dari Tiongkok, tambah juru bicara tersebut.

Juru bicara tersebut mencatat bahwa akar penyebab krisis fentanil di Amerika Serikat terletak pada dirinya sendiri, dan mengurangi permintaan obat-obatan dalam negeri serta memperkuat kerja sama penegakan hukum merupakan solusi mendasar.

Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk memperbaiki kesalahannya dan menjaga kemajuan yang telah dicapai dengan susah payah dalam kerja sama pengendalian obat-obatan terlarang bilateral, sehingga dapat mendorong perkembangan hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan, kata juru bicara tersebut.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner