Senin, 21 Oktober 2024 15:35:21 WIB

Tiongkok Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan LPR
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Dong Ximiao, Kepala Peneliti Merchants Union Consumer Finance Company Limited (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC), bank sentral negara itu, pada hari Senin (21/10) mengumumkan akan memangkas suku bunga acuan berbasis pasar, dengan menurunkan suku bunga acuan pinjaman alias loan prime rate (LPR) satu tahun dan LPR lebih dari lima tahun.

LPR satu tahun Tiongkok mencapai 3,1 persen pada hari Senin (21/10), sementara LPR lebih dari lima tahun, yang menjadi dasar banyak pemberi pinjaman untuk suku bunga hipotek mereka, turun menjadi 3,6 persen, dengan keduanya dikurangi sebesar 0,25 poin persentase dari pembacaan sebelumnya, menurut Pusat Pendanaan Antarbank Nasional.

Data yang dirilis setiap bulan adalah suku bunga acuan harga untuk bank dan didasarkan pada suku bunga operasi pasar terbuka Bank Rakyat Tiongkok (PBOC).

"Ini merupakan pemangkasan LPR ketiga sepanjang tahun ini, dan ini merupakan pemangkasan terbesar. Penurunan LPR akan semakin menekan suku bunga pinjaman perusahaan dan individu, dan suku bunga pinjaman hipotek lama dan baru akan semakin berkurang, yang akan lebih meringankan beban konsumsi perumahan penduduk dan mendorong stabilisasi pasar real estat," kata Dong Ximiao, Kepala Peneliti Merchants Union Consumer Finance Company Limited.

Para ahli mengatakan bahwa pemangkasan besar sebesar 25 basis poin dalam LPR satu tahun dan lebih dari lima tahun akan membantu mendorong penurunan biaya pembiayaan sosial yang stabil, memperluas permintaan bruto ekonomi makro, menopang pemulihan harga yang wajar, dan mendorong pertumbuhan ekonomi riil yang stabil.

"Dengan diperkenalkannya paket kebijakan inkremental, kebijakan makro berupaya menstabilkan pertumbuhan dengan kekuatan penuh. Penurunan kuotasi LPR sejalan dengan arah umum kebijakan makro saat ini. Ini adalah mata rantai utama dalam mengirimkan sinyal "pemotongan suku bunga agresif" bank sentral ke ekonomi riil, dan dapat memberikan dukungan penting bagi kelancaran pencapaian dan penyelesaian tujuan serta tugas pembangunan ekonomi dan sosial tahunan," kata Wang Qing, Kepala Analis Makro Golden Credit Rating.

Selain itu, menurut para ahli, penurunan LPR akan secara signifikan meringankan beban peminjam hipotek yang dikenakan bunga dan secara efektif merangsang konsumsi, karena biaya bunga hipotek penduduk telah sangat berkurang.

Sejak awal tahun ini, LPR selama lima tahun di Tiongkok telah turun sebesar 0,6 poin persentase secara total.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner