Kamis, 17 Oktober 2024 13:22:38 WIB

Utusan Tiongkok Serukan Upaya Bersama Masyarakat Internasional untuk Atasi Dampak Buruk Kolonialisme
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Rabu (16/10) menyerukan upaya bersama dari masyarakat internasional untuk mengatasi bahaya kolonialisme, yang terus mengganggu dunia dalam bentuk hegemonisme dan politik kekuasaan.

Berbicara pada debat umum tentang dekolonisasi di Komite keempat Majelis Umum PBB di New York, Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, menekankan bahwa kolonialisme telah menyebabkan penderitaan yang signifikan bagi negara-negara berkembang.

"Dalam sejarah manusia, kolonialisme telah memicu perang dan konflik, menyebabkan eksploitasi dan kebrutalan, menyebabkan penderitaan yang sangat besar di banyak negara berkembang dan mengakibatkan banyak tragedi. Selama waktu itu, beberapa negara Barat melakukan kejahatan yang tak terhitung jumlahnya dengan memaksakan pemerintahan kolonial, terlibat dalam perdagangan budak, dan menjarah sumber daya. Bahkan saat ini, dunia belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang kolonialisme, yang terus berlanjut dalam bentuk hegemonisme dan politik kekuasaan. Hal ini terus menghambat pembangunan negara-negara berkembang dan berdampak negatif pada pertukaran ekonomi, sosial, dan budaya yang normal antara negara-negara," jelas Geng.

"Masih ada faktor-faktor yang tidak adil dan tidak masuk akal dalam tatanan internasional saat ini, yang menyulitkan sejumlah besar negara berkembang untuk mencapai kesetaraan sejati dalam hal aturan, peluang, dan hak," kata Geng, seraya mencatat bahwa semua ini mencerminkan konsekuensi kolonialisme yang masih ada hingga saat ini.

"Tiongkok sangat mendesak masyarakat internasional untuk bekerja sama mengatasi bahaya kolonialisme, menghilangkan warisannya yang beracun, menegakkan keadilan dan kesetaraan internasional, dan mendorong pembentukan tatanan internasional yang lebih adil dan masuk akal," kata Geng.

Geng menyatakan bahwa Tiongkok akan terus mendorong proses dekolonisasi di 17 wilayah yang tidak memiliki pemerintahan sendiri dan mendukung upaya rakyat di wilayah tersebut untuk memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri.

Tiongkok menyerukan kepada pemerintah yang mengelola untuk mengambil langkah-langkah efektif guna mendorong pembangunan, menjaga hak asasi manusia, dan melindungi lingkungan di wilayah tersebut, katanya.

"Tiongkok mendesak negara-negara yang pernah mempraktikkan kolonialisme atau memperoleh keuntungan darinya untuk menunjukkan kemauan politik, bertanggung jawab atas kejahatan historis, dan memberikan kompensasi atas konsekuensi kolonialisme. Mereka harus meninggalkan pola pikir kolonialis, berhenti mempraktikkan hegemonisme dan politik kekuasaan, serta menahan diri dari merugikan kepentingan negara lain dan mencampuri urusan dalam negeri mereka," ujar Geng.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner