Jumat, 25 Oktober 2024 10:55:32 WIB

Wujud Diplomasi Bebas Aktif, RI Nyatakan Keinginan Gabung BRICS
International

Antara/Endro

banner

Sugiono datang sebagai utusan khusus Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia. (Intagram/sugiono_56)/CNBCIndonesia

JAKARTA, Radio Bharata Online - Menteri Luar Negeri RI Sugiono secara resmi menyatakan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS, sebagai pengejawantahan politik luar negeri nasional yang berdasar nilai bebas aktif.

Hal tersebut disampaikan Sugiono dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis waktu setempat.

Sebagaimana pernyataan Kementrian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat, Menlu Sugiono mengisyaratkan, bahwa bergabungnya RI ke BRICS, bukan berarti ikut kubu tertentu, melainkan berpartisipasi aktif di semua forum.

Ia mengatakan, keinginan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memandang BRICS sebagai wahana yang tepat, untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama negara-negara Selatan Global (Global South).

Untuk itu Sugiono mengajukan tiga langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dengan negara-negara Selatan Global. 

Pertama, menegakkan hak atas pembangunan berkelanjutan, sehingga negara-negara maju harus memenuhi komitmen mereka kepada negara berkembang.

Kedua, mendukung reformasi sistem multilateral supaya lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini. Institusi internasional juga harus diperkuat dengan sumber daya yang memadai. 

Ketiga, Indonesia mendorong BRICS untuk menjadi perekat demi menguatkan solidaritas antara negara-negara berkembang.

Selain itu menurutnya, bergabungnya Indonesia ke BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.“Antara lain, terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, ataupun pemajuan sumber daya manusia.” 

Sementara di sela-sela agenda itu, Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al-Sheikh, Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli, serta pejabat-pejabat dari negara lain. (Antara)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner