Kamis, 29 Agustus 2024 10:50:47 WIB

Pakar: Putaran Baru Komunikasi Strategis Tiongkok-AS Berfokus pada Isu-Isu Substantif
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Gao Fei, Wakil Direktur Universitas Urusan Luar Negeri Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Seorang pakar Tiongkok meyakini bahwa putaran baru komunikasi strategis Tiongkok-AS yang dimulai pada hari Selasa (27/8) akan fokus pada isu-isu substantif utama.

Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, di Beijing pada hari Selasa (27/8), menandai putaran baru komunikasi strategis antara kedua negara.

Sullivan mengunjungi Tiongkok dari tanggal 27 hingga 29 Agustus 2024 atas undangan Wang.

Dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV), Gao Fei, Wakil Direktur Universitas Urusan Luar Negeri Tiongkok, memberikan analisisnya mengenai putaran komunikasi tersebut.

"Untuk mengembangkan hubungan bilateral dengan lebih baik dan mencegah persaingan antara kedua negara menjadi konflik, sebenarnya kedua belah pihak harus mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Dalam hal ini, untuk saat ini, kedua belah pihak masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terutama dalam hal membangun saling pengertian yang benar, sambil menghindari pan-politisasi dan pan-keamanan yang dapat memengaruhi kerja sama ekonomi antara kedua negara. Dari perspektif Amerika Serikat, saat ini sedang berada dalam tahun pemilihan yang kritis. Dalam keadaan seperti itu, menjaga hubungan bilateral yang stabil dan mempromosikan pembangunan hubungan bilateral yang berkelanjutan sangat penting bagi kedua negara dan dunia," papar Gao.

Komunikasi bilateral telah menarik perhatian yang tinggi dari negara-negara lain. Gao percaya bahwa isu-isu utama dalam tingkat makroskopis dan strategis telah dibahas. Ia menyebutkan tiga masalah utama.

"Masalah terbesar dalam hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat adalah AS melihat Tiongkok sebagai musuh dalam hal persepsi strategis. Dengan cara ini, 'tombol pertama' sudah salah ditekan, jadi banyak masalah akan muncul. Masalah lainnya adalah karena campur tangan Amerika Serikat, rantai industri global dan rantai pasokan benar-benar terganggu. Jadi, ekonomi negara-negara di seluruh dunia telah menghadapi tantangan besar. Mengenai masalah keamanan, setiap negara memiliki kekhawatiran yang sah. Kami memilikinya, dan begitu pula AS. Namun, apa batasan urusan keamanan? Ini adalah masalah yang harus didiskusikan oleh kedua belah pihak," jelasnya.

Ini adalah kunjungan pertama Penasihat Keamanan Nasional untuk Presiden AS ke Tiongkok dalam delapan tahun.

Menurut pendapat Gao, Tiongkok dan Amerika Serikat telah melakukan dialog yang jujur ​​dan konstruktif, yang akan memainkan peran positif dalam membentuk hubungan bilateral jangka panjang, stabil, dan sehat.

"Peran Penasihat Keamanan Nasional sangatlah penting. Kita dapat melihat signifikansinya dari beberapa tonggak sejarah dalam hubungan Tiongkok-AS. Pada tahun 1971, Kissinger mengunjungi Tiongkok sebagai Penasihat Keamanan Nasional saat itu. Kunjungannya memainkan peran penting dalam menormalisasi hubungan Tiongkok-AS. Oleh karena itu, kunjungan Penasihat Keamanan Nasional merupakan langkah strategis bagi Amerika Serikat. Saya pikir kunjungan Sullivan ke Tiongkok itu sendiri cukup berarti," kata Gao.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner