Kamis, 29 Agustus 2024 10:43:2 WIB

Eks Diplomat Singapura Meminta AS untuk Berhenti Membendung atau Mengisolasi Tiongkok
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Kishore Mahbubani, mantan perwakilan Singapura untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan peneliti terhormat di Institut Penelitian Asia Universitas Nasional Singapura (CMG)

Hong Kong, Radio Bharata Online - Amerika Serikat harus mengembangkan kebijakan rasional terhadap Tiongkok, kata Kishore Mahbubani, mantan perwakilan Singapura untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan peneliti terhormat di Institut Penelitian Asia Universitas Nasional Singapura, dalam sebuah wawancara pada hari Rabu (28/8) dengan China Global Television Network (CGTN).

Komentarnya muncul setelah Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, tiba di Beijing pada hari Selasa (27/8) untuk kunjungan tiga hari ke Tiongkok, dengan kedua belah pihak akan mengadakan putaran pembicaraan baru.

"Semua upaya Amerika Serikat untuk menghentikan perkembangan teknologi Tiongkok tidak akan berhasil. Tiongkok berinvestasi lebih banyak dalam sains dan teknologi daripada negara lain mana pun kecuali Amerika Serikat. Kompetensi ilmiah Tiongkok meningkat. Jadi, tidak rasional untuk mencoba menghentikan perkembangan Tiongkok. Jadi, yang perlu dilakukan Amerika Serikat adalah duduk dan menyusun tindakan rasional untuk menghadapi Tiongkok karena Tiongkok tidak akan pergi," kata Mahbubani.

Menyoroti posisi dominan Tiongkok dalam perdagangan dunia, Mahbubani menyarankan agar AS merumuskan kebijakan yang lebih dapat diprediksi dan diakui secara global terhadap Tiongkok, daripada berupaya mengisolasinya.

"Dan yang tak kalah pentingnya, hubungan Tiongkok dengan sebagian besar negara di dunia saat ini menjadi lebih kuat daripada hubungan Amerika Serikat dengan sebagian besar negara di dunia, karena Tiongkok merupakan mitra dagang yang lebih besar bagi lebih banyak negara di dunia daripada Amerika Serikat. Jadi, segala upaya Amerika Serikat untuk mencoba mengisolasi atau membendung Tiongkok tidak akan berhasil," katanya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner