Senin, 11 Agustus 2025 10:37:30 WIB

PBB memperingatkan: Mustahil Mencari Makanan dan air warga Gaza menjadi mustahil
International

AP Wira

banner

Warga Palestina memeriksa kerusakan akibat serangan Israel yang menghantam kawasan al-Zaitoon di selatan Kota Gaza, 8 Agustus 2025. /VCG

JAKARTA, Bharata Online - Warga sipil Gaza yang menderita gelombang panas mengatakan sebagian besar tugas harian dasar seperti mencari makanan dan air menjadi tidak mungkin, demikian laporan kemanusiaan PBB pada hari Jumat.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan warga Gaza menghadapi tantangan yang semakin besar di tengah permusuhan yang terus berlangsung, pengungsian, dan kerusakan lebih lanjut.

"Bantuan yang masuk ke Gaza masih jauh di bawah jumlah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan besar rakyat," kata OCHA. "PBB dan mitra kemanusiaannya terus berupaya semaksimal mungkin untuk membawa bantuan ke Gaza."

Misi bantuan terus menghadapi penundaan yang signifikan. OCHA menyatakan bahwa misi pada hari Kamis membutuhkan waktu 18 jam untuk diselesaikan.

Suhu siang hari di Jalur Gaza mencapai 30-an Celcius pada hari Kamis dan Jumat, dengan prakiraan cuaca serupa untuk beberapa hari mendatang.

Di bagian selatan Jalur Gaza, mitra kemanusiaan yang bergerak di bidang air, sanitasi, dan kebersihan melaporkan bahwa saluran listrik pabrik desalinasi air laut di Gaza Selatan rusak pada hari Kamis, yang ketiga kalinya dalam tujuh hari terakhir. Akibatnya, pabrik tersebut beroperasi kurang dari 14 persen dari kapasitasnya, ungkap kantor tersebut.

Sejak masuknya beberapa truk komersial ke Gaza selama beberapa hari terakhir, OCHA telah melaporkan bahwa mitranya telah mencatat sedikit penurunan harga komoditas, meskipun sebagian besar bahan makanan masih langka di pasar dan dijual dengan harga selangit.

Kantor tersebut mengatakan bahwa serangan udara yang mendarat di berbagai wilayah Gaza terus dilaporkan menewaskan dan melukai orang, dan menegaskan kembali bahwa cara paling efisien untuk membawa pasokan adalah melalui jalan darat.

Bantuan harus "diizinkan masuk melalui semua perlintasan dan melalui semua koridor yang tersedia sehingga PBB dan mitranya dapat menyalurkannya dalam skala besar dengan cara yang aman dan bermartabat melalui mekanisme berbasis komunitas, menjangkau mereka yang paling rentan," kata kantor tersebut.

Selain itu, pernyataan yang dikeluarkan oleh Stephanie Tremblay, juru bicara asosiasi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada hari Jumat mengatakan bahwa sekretaris jenderal sangat khawatir dengan keputusan Israel untuk "mengambil alih Kota Gaza."

"Keputusan ini menandai eskalasi berbahaya dan berisiko memperdalam konsekuensi bencana yang sudah terjadi bagi jutaan warga Palestina, dan dapat semakin membahayakan nyawa lebih banyak lagi, termasuk nyawa para sandera yang tersisa," demikian pernyataan tersebut.

"Sekretaris Jenderal memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut ini akan mengakibatkan pengungsian paksa, pembunuhan, dan kerusakan besar-besaran, yang memperparah penderitaan tak terbayangkan yang dialami penduduk Palestina di Gaza," tambahnya. [CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner