Selasa, 24 Desember 2024 9:19:14 WIB

Film Aksi Tiongkok Terus Memukau Penonton dengan Visual Dan Koreografi yang Kreatif

Hiburan

Angga Mardiansyah - Radio Bharata Online

Tiongkok, Radio Bharata Online – Film laga Tiongkok terbukti menjadi film terlaris tahun ini, memukau penonton bioskop dengan adegan pertarungan yang mendebarkan, koreografi yang kreatif, dan alur cerita yang menegangkan.

Sekitar 30 film laga produksi Tiongkok telah dirilis di seluruh negeri sepanjang tahun 2024, menghasilkan pendapatan yang signifikan karena semakin banyak penggemar film yang ingin menikmati pengalaman sinematik yang lengkap.

Di urutan teratas adalah drama seni bela diri "Twilight of the Warriors: Walled In", yang telah meraup 684 juta yuan (lebih dari 93 juta dolar AS) sejak dirilis pada bulan Mei. Diadaptasi dari novel 'City of Darkness' karya penulis Yuyi dan komikus Andy Seto, film yang menegangkan ini berlatar di Hong Kong tahun 1980-an dan menceritakan kisah seorang pemuda bermasalah yang harus berjuang untuk bertahan hidup.

Seperti beberapa film sukses box office lainnya, film ini memadukan beberapa elemen di layar, termasuk menggabungkan aksi menegangkan dari genre kriminal dengan visual bergaya komik, sehingga membuatnya kaya akan konten.

"Yang paling berkesan bagi saya adalah 'Twilight of the Warriors: Walled In'. Film ini memiliki adegan aksi bergaya komik yang terlihat sangat realistis. Jadi, dengan menggabungkan kedua gaya yang berbeda ini, semua adegan aksi dalam film ini sangat keren. Adegan-adegan tersebut sangat cocok dengan latar khusus di kota bertembok Kowloon, dengan karakter-karakter yang naik turun gedung untuk bertarung. Desainnya sangat kreatif," kata Hu Jianli, sekretaris jenderal Chinese Film Critics Society.

Sutradara film Soi Cheang juga menekankan bahwa ada penekanan untuk memastikan rasa realisme tetap ada dalam visual film, bahkan saat film tersebut menggunakan efek bergaya komik animasi secara menonjol.

"Menurut saya, gaya komik itu bagus untuk dipertahankan. Kita tahu bahwa tidak apa-apa untuk sedikit tidak realistis, tetapi jika terlalu berlebihan, penonton akan mulai menyadari bahwa itu tidak nyata. Jadi, batasnya mungkin seperti itu, dan Anda tidak boleh terlalu tidak realistis," kata Soi.

Film bela diri lain yang mendapat pujian tahun ini adalah sekuelnya 'Eye for an Eye 2', yang mendapat pujian karena visualnya yang memukau dan adegan aksi yang kuat, yang membuatnya menikmati kinerja finansial yang baik secara daring.

Dibintangi oleh Mo Tse, film ini kembali menceritakan petualangan seorang pemburu bayaran tuna netra yang mencari keadilan, dan aktor utamanya mengatakan bahwa tingkat dramanya meningkat kali ini, dengan adegan pertarungan yang lebih spektakuler yang dikoreografi.

"Banyak adegan yang memiliki ciri-ciri berbeda. Kami bertarung di atas perahu layar hitam. Ruang yang sempit membuat pertarungan menjadi lebih sulit. Adegan terakhir melibatkan banyak orang. Kami memiliki 100 pemeran pengganti, jadi cara yang mengesankan itu luar biasa," kata Tse.

Film laga populer lainnya tahun ini adalah 'Customs Frontline', sebuah drama kriminal yang menampilkan pemeran bertabur bintang yang dipimpin oleh bintang musik kawakan Jacky Cheung bersama Nicholas Tse -- yang juga memulai debutnya sebagai koreografer laga untuk film tersebut.

Tahun ini akan berakhir dengan baik bagi penggemar film laga, dengan film thriller mendatang 'The Prosecutor' yang dibintangi Donnie Yen Chi-tan yang akan dirilis di bioskop-bioskop di daratan Tiongkok pada tanggal 27 Desember.

Kehebohan seputar film yang sangat dinanti-nantikan ini begitu hebat sehingga tiketnya telah terjual lebih dari 100 juta yuan (sekitar 14 juta dolar AS).

"Selama filmnya kreatif, orang-orang akan pergi ke bioskop. Anda memerlukan sutradara laga untuk membuat desain laga yang kreatif, dan aktor yang hebat untuk memerankannya. Jadi, keduanya sangat diperlukan," kata Hu.

Komentar