Rabu, 26 Maret 2025 13:24:23 WIB
Akademisi Ini Ungkap Dokumen yang Verifikasi Kejahatan Perang Pemalsuan Uang Kertas Jepang di Tiongkok
International
Eko Satrio Wibowo

Matsuno, seorang peneliti di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Universitas Meiji Gakuin di Jepang dan seorang profesor terkemuka di Universitas Internasional Heilongjiang (CMG)
Guangzhou, Radio Bharata Online - Seiya Matsuno, seorang sarjana Jepang, pada hari Selasa (25/3) menyumbangkan sejumlah besar dokumen Jepang masa perang ke Arsip Provinsi Guangdong di Tiongkok, menandai kemunculan pertama bukti asli Jepang yang merinci pemalsuan sistematis mata uang Tiongkok oleh Kekaisaran Jepang di Hong Kong selama invasinya ke Tiongkok.
Arsip yang disumbangkan tersebut, yang diautentikasi oleh para sejarawan Perang Dunia II di South China Normal University, mencakup korespondensi antara Kementerian Perang Jepang dan Staf Umum Pasukan Ekspedisinya di Tiongkok.
Arsip itu secara meyakinkan membuktikan bahwa pasukan Jepang menjarah mesin cetak uang kertas milik pemerintah Kuomintang di Hong Kong dan memproduksi mata uang palsu secara massal sebagai bagian dari strategi perang ekonomi yang terencana. Catatan tersebut menyebutkan jumlah uang palsu, lokasi produksi, saluran distribusi, dan protokol penggunaan.
Matsuno, seorang peneliti di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Universitas Meiji Gakuin di Jepang dan seorang profesor terkemuka di Universitas Internasional Heilongjiang, mengatakan fakta bahwa tentara Jepang memproduksi uang kertas palsu untuk tujuan ekonomi dapat diverifikasi untuk pertama kalinya dengan data historis.
"Fakta bahwa tentara Jepang memproduksi uang kertas palsu untuk tujuan ekonomi telah terungkap melalui kesaksian personel terkait Angkatan Darat Jepang. Melalui informasi yang diungkapkan kali ini, fakta tersebut dapat diverifikasi untuk pertama kalinya dengan dokumentasi sejarah, yang sangat penting," ujar Matsuno.
"Ini ditulis oleh para penyerang sendiri, yang sama saja dengan pengakuan invasi Jepang. Jadi saya pikir ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting untuk pengungkapan lebih mendalam tentang kejahatan perang Jepang terhadap Tiongkok," kata Xiao Zili, Profesor Sejarah di Universitas Normal Tiongkok Selatan.
Pada hari Selasa (25/3) juga, Matsuno, yang dikenal karena sebelumnya menyumbangkan bukti terkait Unit 731 Jepang dan perang kimia di Tiongkok, juga menyumbangkan album foto dari Divisi ke-104 Angkatan Darat Kekaisaran, yang berpartisipasi dalam invasi Guangdong.
Dia berbagi penelitian tentang "perang gas" dan "perang rahasia" Jepang di Tiongkok selatan, dan menekankan pentingnya belajar dari sejarah untuk menghargai perdamaian.
Tahun 2025 menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
