Jumat, 30 Agustus 2024 13:22:41 WIB
Kemenlu Tiongkok: Menghambat Kemajuan Ekonomi dan Teknologi Tiongkok Tidak Menguntungkan Siapa pun
International
Eko Satrio Wibowo

Yang Tao, Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania di Kementerian Luar Negeri Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Upaya Amerika Serikat untuk menahan kemajuan ekonomi dan teknologi Tiongkok tidak akan berhasil dan dengan melakukan hal itu, AS akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri sekaligus merugikan pihak lain, kata seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Kamis (29/8).
Yang Tao, Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania Kementerian Luar Negeri Tiongkok, memberi pengarahan kepada media tentang kunjungan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, ke Tiongkok pada Kamis (29/8) malam.
Mengenai pertanyaan yang terkait dengan isu ekonomi, perdagangan, dan teknologi, Yang mengatakan bahwa apa yang disebut "halaman kecil dengan pagar tinggi" Amerika Serikat terus meluas dan menjadi tak terbatas.
"Apa yang disebut 'keamanan nasional' telah menjadi keranjang tempat apa pun dapat ditaruh. Narasi tentang apa yang disebut 'kelebihan kapasitas' hanyalah alasan lain untuk proteksionisme. Di balik semua ini masih ada persepsi yang salah AS tentang Tiongkok, dan mentalitas hegemoniknya yang mencari keamanan absolut dan keuntungan absolut," kata Yang kepada wartawan.
Ia mencatat bahwa Amerika Serikat harus tahu bahwa mustahil bagi Tiongkok untuk terus-menerus berada di rantai industri menengah dan bawah. Tiongkok memiliki kemampuan, kebutuhan, dan hak untuk naik ke rantai industri menengah dan atas.
"Amerika Serikat juga harus tahu bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS pada dasarnya saling menguntungkan, dan menekan kemajuan ekonomi dan teknologi Tiongkok akan merugikan dirinya sendiri maupun pihak lain, dan tidak akan berhasil," ujarnya.
Atas undangan Wang Yi, anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Direktur Kantor Komisi Pusat Urusan Luar Negeri Tiongkok, Sullivan mengunjungi Tiongkok dari tanggal 27 hingga 29 Agustus 2024 untuk putaran baru komunikasi strategis Tiongkok-AS. Ini adalah kunjungan pertama penasihat keamanan nasional Presiden AS ke Tiongkok setelah delapan tahun, kunjungan pertama Sullivan ke Tiongkok selama masa jabatannya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
