Selasa, 18 Februari 2025 16:50:42 WIB

Film Animasi Tiongkok 'Ne Zha 2' Ditayangkan di Markas Besar PBB
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang karyawan PBB bernama Catherine (CMG)

New York, Radio Bharata Online - China Media Group (CMG) pada hari Senin (17/2) menyelenggarakan acara pemutaran khusus untuk film animasi sensasional Tiongkok "Ne Zha 2" di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.

"Ne Zha 2" pada hari Senin (17/2) menjadi film terlaris ke-9 sepanjang masa secara global.

Pemutaran film tersebut, yang diselenggarakan bersama oleh Klub Buku Tiongkok PBB, Biro PBB dan Amerika Utara CMG, dan Jaringan Televisi Global Tiongkok (CGTN), menarik hampir 200 peserta, termasuk pejabat PBB, diplomat, dan pekerja media internasional.

"Saya pikir film ini fantastis. Kualitas animasinya berkelas dunia, dan alur ceritanya sangat menarik. (Pemutaran film di PBB) ini memungkinkan orang untuk belajar tentang mitos tradisional Tiongkok dan melihat kesamaan antara budaya Tiongkok dan budaya lain di seluruh dunia. Pemutaran film (di PBB) membantu memperdalam saling pengertian dan pertukaran budaya," kata Xu Haoliang, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Administrator Asosiasi Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

Pada intinya, "Ne Zha 2" adalah kelas master dalam penemuan kembali budaya dan telah dipuji karena perpaduannya yang mulus antara tradisi dan inovasi. Film ini menata ulang kisah kuno Ne Zha, seorang dewa-anak pemberontak dari cerita rakyat Tiongkok, dengan menanamkan tema-tema kontemporer tentang identitas, ketahanan, dan keadilan sosial.

Sutradara Yang Yu, yang dikenal sebagai Jiaozi, telah memperluas cakupan naratif waralaba tersebut, memperkenalkan dinamika karakter yang kompleks, penceritaan berlapis, dan dunia yang kaya akan tekstur yang menarik bagi penonton muda dan tua. Eksplorasi film terhadap tema-tema universal -- seperti pembangkangan dalam menghadapi kekuasaan, perjuangan melawan takdir, dan penerimaan kepercayaan diri -- telah menyentuh hati penonton, menjadikannya pencapaian sinematik langka yang melampaui batas-batas budaya.

"Saya tidak tahu banyak tentang budaya Tiongkok, tetapi ini jelas merupakan pintu terbuka -- pintu terbuka untuk melihat bahwa ada lebih banyak hal yang harus kita lihat," kata seorang karyawan PBB bernama Catherine.

"Menurut saya film ini memiliki makna yang sangat dalam dan sangat menyenangkan untuk menonton film ini bersama keluarga. Saya menikmati grafisnya, saya menikmati selera humornya, saya menikmati alur ceritanya," kata Jurnalis TASS, Denis Solovykh.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner