Kamis, 5 September 2024 10:8:10 WIB
Tiongkok Akan Revitalisasi Jalur Kereta Yang Menghubungkan Tanzania-Zambia Sepanjang Hampir 2.000 Kilometer
International
Endro

Jembatan rel kereta yang melintasi Sungai Mpanga di Tanzania. (Wikimedia Commons/David Brossard)
BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok, Tanzania dan Zambia telah menandatangani perjanjian awal revitalisasi jalur kereta berusia puluhan tahun, guna meningkatkan transportasi kereta api-laut di Afrika timur, yang kaya sumber daya.
Menurut laporan media pemerintah Tiongkok, Xinhua, hari Rabu, Presiden Xi Jinping menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tentang perbaikan jalur kereta api Otoritas Kereta Api Tanzania-Zambia (TAZARA) sepanjang 1.860 km, dengan Presiden Tanzania dan Zambia, yang berada di Beijing untuk menghadiri Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC).
Sementara melansir Reuters 4 September, jalur kereta api tunggal TAZARA dibangun antara tahun 1970 dan 1975 melalui pinjaman tanpa bunga dari Tiongkok. Relasi ini digunakan untuk rute transportasi kargo dari tambang tembaga dan kobalt Zambia, ke laut di pantai Tanzania yang melewati Afrika Selatan, dan bekas negara bagian Rhodesia.
Proyek yang berlangsung selama beberapa tahun tersebut melibatkan pembangunan dua lusin terowongan dan ratusan jembatan, oleh puluhan ribu pekerja Tiongkok dan Afrika.
Presiden Xi Jinping mengatakan, Tiongkok bersedia menjadikan pertemuan puncak ini sebagai kesempatan untuk membuat kemajuan baru, dalam revitalisasi jalur kereta api Tanzania-Zambia, bekerja sama untuk meningkatkan jaringan transportasi antarmoda kereta api-laut di Afrika Timur, dan membangun Tanzania menjadi zona demonstrasi, untuk memperdalam kerja sama Sabuk dan Jalan Tiongkok-Afrika yang berkualitas tinggi.
Awal tahun ini, Bank Dunia menyetujui pembiayaan sebesar 270 juta dolar AS untuk membantu meningkatkan konektivitas antara dua negara bertetangga, Tanzania dan Zambia serta meningkatkan perdagangan regional.
Pada Bulan Februari, Beijing mengusulkan dukungan sebesar 1 miliar dolar AS untuk merehabilitasi jalur kereta api melalui model kemitraan publik-swasta. (Reuters)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
