Rabu, 1 Maret 2023 11:22:21 WIB

RCEP membawa Bisnis Peti Kemas Tiongkok ke Asia Tenggara
Ekonomi

Endro

banner

Photo: Li Hao/GT

JAKARTA, Radio Bharata Online - Konektivitas perdagangan antara Tiongkok dan ekonomi Asia Tenggara telah mempertahankan momentum pertumbuhan yang stabil pada tahun 2023, sekitar satu tahun setelah penerapan perjanjian perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

Data pelabuhan baru menunjukkan rantai industri yang sangat terintegrasi di antara negara-negara Asia, dan peran penting Tiongkok dalam memfasilitasi rantai pasokan global yang berkelanjutan.

Kerja sama ekonomi yang kuat di antara ekonomi Asia, akan menyuntikkan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi ekonomi dunia yang telah terpukul di bawah berbagai tekanan, mulai dari berkurangnya permintaan global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, hingga proteksionisme yang dipimpin AS.

Bertaruh pada peluang potensial, perusahaan pelayaran dan pelabuhan telah mempertimbangkan rencana untuk membuka rute angkutan laut yang lebih menjanjikan, dan Asia Tenggara secara mencolok menjadi fokus tahun ini.

Pelabuhan Qingdao di Provinsi Shandong, Tiongkok Timur, pelabuhan terbesar keempat Tiongkok dalam hal kemampuan penanganan kargo, telah membuka lebih dari 80 rute pelayaran dengan Asia Tenggara, dari keseluruhan 220 rute.

Song Guoliang, manajer senior departemen operasi dan bisnis dari Qingdao Port International Co, kepada Global Times pada hari Selasa mengatakan, blok Asia Tenggara sekarang menjadi mitra dagang terbesar, dengan 15 persen pangsa pasar.  Tahun ini, volume permintaan untuk rute yang terkait ASEAN juga paling tinggi.

Perdagangan pelabuhan dengan Asia Tenggara melonjak 4 persen tahun ke tahun pada tahun lalu, mengalahkan AS untuk menjadi mitra dagang terbesar.

Kenaikan tersebut sejalan dengan ekspansi perdagangan Tiongkok yang luas dengan anggota RCEP lainnya. (GT)

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner