Selasa, 2 April 2024 10:49:15 WIB

PMI Manufaktur Tiongkok Membukukan Pertumbuhan Tercepat dalam Lebih dari Satu Tahun Terakhir di Maret 2024
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Jameel Ahmad, Kepala Analis di GTC Group (CMG)

Hangzhou, Radio Bharata Online - Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Minggu (31/3), sektor manufaktur Tiongkok membukukan pertumbuhan tercepat dalam 13 bulan terakhir di bulan Maret 2024, yang didorong oleh peningkatan permintaan baik di dalam maupun luar negeri.

Data NBS menunjukkan indeks manajer pembelian (PMI) untuk sektor manufaktur Tiongkok berada di level 50,8 di bulan Maret 2024, bangkit kembali ke zona ekspansi, sementara survei swasta oleh grup media bisnis Tiongkok, Caixin, yang dipublikasikan pada hari Senin (1/4) menunjukkan bahwa PMI manufaktur di bulan Maret tahun ini tumbuh menjadi 51,1, naik dari 50,9 di bulan sebelumnya.

Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sementara angka di bawah 50 mencerminkan kontraksi.

Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan yang signifikan pada pesanan pelanggan baru untuk pabrikan-pabrikan Tiongkok, yang mengarah ke level tertinggi 11 bulan dalam kepercayaan bisnis. Selain itu, biaya input turun untuk pertama kalinya dalam delapan bulan terakhir, sehingga memungkinkan para produsen Tiongkok untuk memangkas harga jual dalam upaya mendorong penjualan.

Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Jameel Ahmad, Kepala Analis di GTC Group, mengatakan bahwa data ini menunjukkan momentum yang kuat dalam perekonomian Tiongkok, yang akan membantu negara ini mencapai target PDB tahunannya.

"Industri manufaktur sekarang berkembang dengan laju tercepat dalam kurang lebih satu tahun terakhir. Ini adalah sinyal yang sangat kuat dalam hal target pertumbuhan ekonomi Tiongkok, dan itulah cerita terbesar yang sedang terjadi di sini. Sektor manufaktur masih merupakan komponen utama dari PDB. Target ekonomi untuk tahun 2024 adalah 5 persen. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa target ekonomi ini akan tercapai dan bahwa ekonomi Tiongkok sedang berbelok ke arah momentum yang lebih kuat selama tahun 2024," ujar Ahmad.

Ia juga mengatakan bahwa dunia membutuhkan ekonomi Tiongkok yang lebih kuat yang dapat mendorong produksi ekspor dan mendorong permintaan impor.

"Sektor manufaktur adalah salah satu kontributor utama ekonomi Tiongkok seperti yang kita ketahui. Namun kita juga harus memperhitungkan bahwa Anda harus memiliki permintaan untuk barang-barang Tiongkok dan untuk produk-produk tersebut, yang menandakan bahwa permintaan ekonomi yang lebih kuat secara global mendukung Tiongkok. Namun, yang menurut saya tidak terlalu diterima atau diakui secara universal adalah bahwa ekonomi dunia membutuhkan ekonomi yang lebih kuat dari Tiongkok, karena jika Anda melihat semua mitra dagang dan ekonomi yang berbeda di seluruh dunia, mereka sangat bergantung pada permintaan perdagangan dari Tiongkok, tidak hanya untuk barang-barang Tiongkok, sebenarnya untuk Tiongkok untuk membeli barang-barang mereka," papar Ahmad.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner