Sabtu, 22 Oktober 2022 11:53:34 WIB

Jokowi Sebut 66 Negara akan Menyusul jadi Pasien IMF
Ekonomi

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bakal ada 66 negara yang menjadi calon 'pasien' Dana Moneter Internasional (IMF). (AFP/STEFANI REYNOLDS).

JAKARTA, Radio Bharata Online - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bakal ada 66 negara yang menjadi calon 'pasien' Dana Moneter Internasional (IMF).
"Sekarang yang sudah masuk pasien IMF ada 14 negara, sudah masuk jadi pasien. Dan 28 negara lagi sudah antre di depan pintunya IMF. Diperkirakan akan muncul angka 66 negara," katanya dalam acara HUT Golkar ke-58, Jumat (21/10).

Ia menuturkan hal tersebut terjadi karena tahun depan perekonomian global akan semakin gelap. Pasalnya, kenaikan harga pangan, kelangkaan energi membuta inflasi di sejumlah negara melambung.

Karenanya, bank sentral di beberapa negara pun menaikkan suku bunga acuan. Di sisi lain, hal tersebut pun bisa melemahkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam kesempatan terpisah, Jokowi pun mengatakan Indonesia harus bersyukur tak termasuk dalam daftar itu karena pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2022 masih menyentuh 5,44 persen (yoy).
"Saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5 persen atau di atas 5,4 persen," sambungnya percaya diri.

Ia juga menyinggung soal laju inflasi Indonesia yang masih terkontrol. Pada kuartal II, inflasi tercatat 4,9 persen dan Agustus 2022 hanya 4,6 persen.
Meski begitu, Jokowi mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan inflasi September 2022 meningkat menjadi 5,9 persen.
Jokowi menegaskan kerja keras adalah kunci dalam kondisi yang sangat sulit seperti sekarang. Tidak hanya membenahi unsur makro, tapi juga mikro.
"Otoritas moneter bergerak, otoritas fiskal bergerak, kemudian daerah juga bergerak," tegas Jokowi, di kutip dari CNN Indonesia.

 

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner