Rabu, 17 Mei 2023 10:0:29 WIB

Tiru Tiongkok, Ini Kunci Biar Ekonomi Indonesia Bisa Maju
Ekonomi

Liputan6 - AP Wira

banner

Ketua Sekolah Tinggi Manajemen IPMI M. Aman Wirakartakusumah

JAKARTA, Radio Bharata Online -  Tiongkok yang awalnya sebuah negara miskin dengan sistem ekonomi tertutup, dapat berkembang pesat menjadi superpower ketika pemerintahnya merubah pola pikir entrepreneurship yang dituangkan pada kebijakan mereka. Tak heran jika Tiongkok diprediksi akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar dunia pada tahun 2050.

Hal itu dikatakan Ketua Sekolah Tinggi Manajemen IPMI M. Aman Wirakartakusumah dalam seminar Innolab bertajuk "Business Leader Academy: Developing Your Entrepreneurial Mindset" yang diadakan di kampus IPMI International Business School, pada akhir pekan lalu.

Prof Aman melanjutkan, pesatnya laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok dapat ditiru Indonesia dari sisi peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan kewirausahaan berbasis teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan bekal kewirausahaan pada mahasiswa, mereka akan siap menghadapi dunia kerja dengan memanfaatkan teknologi digital dan mampu bersaing di pasar global.

Ditambahkan oleh Prof. Aman, "Tahun 2050, Indonesia diperkirakan bakal menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 dunia. Oleh karena itu harus dipersiapkan dari sekarang soal SDM-nya sehingga memiliki kemampuan intelektual menghadapi tantangan perubahan zaman," ujarnya.

Sementara Dosen IPMI Roy Sembel mengatakan, saat ini masih banyak pengusaha yang terjun karena 'the power of kepepet' akibat tidak mendapatkan pekerjaan kantoran. Maka dari itu, mindset atau pola pikir orang muda perlu dibuka untuk mengetahui manfaat penting menjadi entrepreneur atau wirausahawan, melalui institusi pendidikan yang memiliki mata kuliah penting di kampus.

Roy Sembel juga juga menyoroti perubahan dunia bisnis terutama yang dilakukan startup dalam mengandalkan growth hacking atau pertumbuhan perusahaan yang cepat. Menurutnya, perusahaan yang fokus mempercepat pertumbuhan, tingkat keberhasilannya hanya tiga persen. sehingga Tak heran banyak perusahaan startup yang gulung tikar dalam jangka waktu dibawah lima tahun.

Dijelaskan oleh Roy, "Ada hal yang tetap harus dijaga dalam bisnis supaya bertahan dalam jangka panjang yaitu cash tentang apakah bisnisnya bisa menutup biaya operasional, profit margin yaitu soal menguntungkan atau tidak, turn over yakni apakan bisnisnya mampu memutar modal usaha, dan yang paling penting adalah fokus kepada pelanggan. Boleh saja fokus ke growth, tapi pertumbuhan yang bertanggungjawab," jelasnya.

Liputan6

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner