Senin, 9 September 2024 14:13:46 WIB
Upaya AS untuk Membendung Tiongkok melalui Kontrol Ekspor Belanda Dinilai Kontraproduktif
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Henk Overbeek, profesor di Vrije Universiteit Amsterdam (CMG)
Amsterdam, Radio Bharata Online - Perluasan kontrol ekspor mesin litografi ke Tiongkok oleh pemerintah Belanda setelah mendapat tekanan dari Amerika Serikat justru kontraproduktif dalam jangka panjang, kata seorang profesor Belanda dalam wawancara dengan China Central Television (CCTV) pada hari Minggu (8/9).
Pemerintah Belanda berencana untuk membatasi lebih lanjut ekspor dari produsen semikonduktor ASML ke Tiongkok dengan tidak memperbarui lisensi ekspor yang ada.
Henk Overbeek, profesor di Vrije Universiteit Amsterdam, mengatakan bahwa tekanan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Belanda merupakan faktor utama dari kontrol ekspor.
"Kebijakannya adalah untuk melaksanakan perintah Amerika Serikat. AS-lah yang telah memberlakukan pembatasan ekspor untuk ASML dan apa yang dilakukan pemerintah Belanda, karena terlalu lemah untuk menolaknya, bahkan jika mereka ingin menolaknya, adalah dengan mengadopsi, mentransposisi ke dalam undang-undang Belanda, pembatasan ekspor yang telah ditentukan oleh Amerika Serikat," kata Overbeek.
Overbeek yakin bahwa motivasi Amerika Serikat untuk menghambat kemajuan Tiongkok di bidang teknologi tinggi adalah alasan utama tekanannya terhadap Belanda untuk memperluas cakupan kontrol ekspor pada mesin litografi.
"Motivasi yang lebih luas adalah untuk mencoba dan menahan kemajuan ekonomi Tiongkok, perusahaan-perusahaan Tiongkok, dan pengembangan teknologi canggih, secara umum. Menurut saya, CEO baru ASML juga secara eksplisit mengatakan hal ini. Ia mengatakan bahwa pembatasan ini dimotivasi secara ekonomi, pembatasan ini tidak dimotivasi terutama dari perspektif keamanan, tetapi dimotivasi secara ekonomi. Motivasinya adalah untuk mencoba dan memperlambat kemajuan Tiongkok di bidang teknologi canggih," ujarnya.
Overbeek menekankan bahwa langkah Amerika Serikat tidak akan mengekang perkembangan pesat industri teknologi tinggi Tiongkok dalam jangka panjang, tetapi hanya akan mendorong perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk membuat terobosan, dan pada akhirnya merugikan kepentingan perusahaan-perusahaan Barat.
"Dalam jangka panjang, saya pikir strategi ini kontraproduktif karena pada akhirnya hanya akan mempercepat kemampuan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk memproduksi chip yang paling canggih dan pengembangan itu sebenarnya berjalan sangat cepat. Jadi saya pikir itu adalah strategi Barat dan Amerika, Eropa yang merugikan diri sendiri untuk mencoba dan memperlambat kemajuan Tiongkok. Itu akan berhasil dalam jangka pendek karena jelas akan butuh waktu bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mengembangkan alternatif bagi mesin-mesin itu. Namun efek jangka panjangnya adalah bahwa Tiongkok akan kurang bergantung pada teknologi Barat daripada sebelumnya," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB