Jumat, 3 Februari 2023 10:30:23 WIB

Impor Minyak dari Rusia Meningkat
Ekonomi

Endro

banner

Model tong minyak dan dongkrak pompa ditampilkan di depan warna bendera Ukraina dan Rusia dalam ilustrasi yang diambil, 24 Februari 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/Files

Radio Bharata Online – Kilang-kilang independen Tiongkok meningkatkan impor bahan bakar minyak (BBM) dengan harga diskon, yang dicampur dari barel-barel Rusia untuk digunakan sebagai bahan baku berbiaya rendah, di tengah kekurangan kuota impor minyak mentah dari pemerintah untuk beberapa kilang tersebut.

Sanksi-sanksi Barat atas invasi Rusia ke Ukraina, termasuk embargo 5 Februari yang akan datang dan pembatasan harga pada produk-produk sulingan, telah mendorong barel-barel bahan bakar minyak Rusia ke arah timur, dengan diskon-diskon yang menarik sejak tahun lalu.

Sumber-sumber perdagangan menyebutkan, barel-barel ini telah membanjiri pusat transfer kapal-ke-kapal di Malaysia, dan Fujairah Uni Emirat Arab, sejak kuartal kedua 2022. Para pedagang mencampur barel-barel ini dengan minyak lain untuk mengubah nama negara asal bahan bakar minyak, membuka jalan bagi asuransi kapal dan pembiayaan yang seharusnya dilarang di bawah sanksi.

Menurut sumber, diskon yang ditawarkan untuk kargo bahan bakar minyak ini membantu meningkatkan margin di penyulingan independen Tiongkok, dan menggantikan minyak mentah yang tidak dapat diimpor oleh beberapa perusahaan tanpa kuota. Perdagangan ini juga menyediakan cara untuk membawa minyak Rusia ke pasar, dan membawa pendapatan ekspor yang sangat dibutuhkan ke Moskow.

Seorang eksekutif di sebuah kilang independen di provinsi Shandong timur mengatakan, dia telah melihat bahan bakar minyak Rusia sejak Desember, harganya murah dan tidak memerlukan kuota impor sebagaimana minyak mentah.

Eksekutif yang meminta anonim itu mengatakan, kilang ini belum menerima kuota minyak mentah dari pemerintah selama sekitar satu tahun terakhir, dan membeli sebagian besar bahan bakar minyak mentah untuk memproduksi diesel dan bensin.

Salah satu sumber menyebutkan, barel-barel bahan bakar minyak campuran ini terakhir kali diperdagangkan dengan harga diskon sekitar $5 terhadap patokan minyak mentah ICE Brent yang dikirim dari Shandong.

Data resmi bea dan cukei menunjukkan, total impor bahan bakar minyak Tiongkok melonjak menjadi sekitar 1,76 juta ton pada bulan Desember, tertinggi sejak September 2021.

Kenaikan tersebut didorong oleh lonjakan pengiriman dari Malaysia ke level tertinggi dalam satu tahun terakhir, di 620.000 ton, sementara impor bulanan dari UEA naik menjadi 471.000 ton, tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Emril Jamil, analis senior Refinitiv untuk minyak mentah dan bahan bakar minyak mengatakan, diskon besar yang ditawarkan, mendorong tren ini karena perusahaan penyulingan independen sangat sensitif terhadap harga. Menurutnya,  tren ini akan berlanjut dengan larangan Uni Eropa (pada 5 Februari), dengan ditutupnya semua outlet alami di Eropa. Maka Asia akan terus menyerap barel (bahan bakar minyak) Rusia, yang lebih murah di atas minyak mentah. (Channel News Asia)

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner