Rabu, 3 Februari 2021 5:25:57 WIB

Merespon Tudingan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dan Blinken Mengenai Xinjiang
Teknologi

Kinar Lestari - Bharata Radio

banner

Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Mr. Deng Xijun

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo secara resmi menyerukan perbuatan pemerintah Tiongkok terhadap rakyat muslim etnis Uighur adalah sebuah kejahatan genosida. Dia menegaskan bahwa AS tidak akan tinggal diam.

Merespon hal tersebut, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Mr. Deng Xijun dalam pers online Senin,(01/02/2021)  mengatakan, Kejahatan terhadap kemanusiaan & genosida didefinisikan dengan jelas dalam hukum internasional. "Tiongkok melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang" adalah tuduhan yang sepenuhnya salah dan lelucon jahat yang dibuat dan dibesar-besarkan oleh kekuatan anti-Tiongkok, anti-komunis tertentu, dengan Pompeo sebagai pelopor fanatik. Hal seperti itu hanya ada dalam konspirasi politik jelek Pompeo dan sejenisnya. Itu tidak pernah terjadi, tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi di Tiongkok.

Mr. Deng memberikan informasi mengenai data harapan hidup penduduk Xinjiang tumbuh dari 30 menjadi 72 tahun selama enam dekade terakhir ini. Populasi Uyghur meningkat 25,04% dari tahun 2010 hingga 2018, lebih tinggi dari peningkatan keseluruhan populasi Xinjiang yang mencapai 13,99%, dan jauh lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan populasi Han yang sebesar 2%. Bahasa, budaya tradisional, dan adat istiadat semua etnis minoritas di Xinjiang telah dilindungi dan diwarisi dengan baik. Semua warga menikmati haknya sepenuhnya, termasuk hak untuk hidup dan berkembang.

Xinjiang Tiongkok dengan setia menerapkan Rencana Tindakan untuk Mencegah Ekstremisme Kekerasan dan secara sah mengambil tindakan pencegahan terorisme dan deradikalisasi, yang secara efektif melindungi keamanan dan stabilitas Xinjiang serta keselamatan penduduk. Mr. Deng menyatakan, tidak ada kasus kekerasan atau teroris selama empat tahun terakhir ini.

Tiongkok melindungi hak-hak pekerja dan telah melakukan banyak upaya untuk memberikan kesempatan pelatihan dan pekerjaan bagi orang-orang dari semua kelompok etnis di Xinjiang, untuk mendorong, membantu dan mendukung mereka dalam mengentaskan kemiskinan dan menjalani kehidupan yang lebih baik melalui ketekunan dan kerja keras. .

Selama perang melawan pandemi COVID-19, pemerintah Tiongkok juga menempatkan masyarakat menjadi prioritas serta mengambil tindakan tegas, terkait hal ini pemerintah mengadakan penelitian ilmiah dibidang kesehatan dan secara tegas melindungi keselamatan dan kesehatan semua masyarakat di Tiongkok termasuk masyarakat Uighur semaksimal mungkin.

Mr. Deng menambahkan, Xinjiang tidak pernah lebih makmur dari sekarang, dengan pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pembangunan sosio-ekonomi dan peningkatan kehidupan masyarakat. Penduduk di Xinjiang menjalani hidup bahagia di lingkungan yang stabil.  Fakta-fakta ini adalah sanggahan terbaik untuk pernyataan anti-Tiongkok politisi AS tertentu, ujar Mr. Deng.

Terkait hal ini, Pemerintah Tiongkok berharap orang-orang tertentu di pemerintahan Biden dapat mengakui fakta, mendengar suara dari 1,4 miliar orang Tiongkok termasuk 25 juta penduduk Xinjiang dari berbagai kelompok etnis, dan menangani masalah yang relevan dengan cara yang bijaksana, berdasarkan fakta, dan bertanggung jawab. Tiongkok dengan tegas menentang campur tangan eksternal dalam urusan internal Tiongkok dengan dalih masalah terkait Xinjiang dan akan terus dengan tegas menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan Tiongkok.


bharata738.com

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner