Senin, 24 April 2023 14:51:28 WIB

RCEP Tingkatkan Perdagangan Tiongkok-ASEAN
Ekonomi

AP Wira

banner

Foto dari udara yang diabadikan pada 25 Februari 2023 ini menunjukkan terminal peti kemas di Pelabuhan Qinzhou di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhang Ailin)

NANNING, Radio Bharata Online - Sebuah kapal kargo bermuatan pati singkong dan abu soda berlayar dari Pelabuhan Qinzhou di Pelabuhan Teluk Beibu di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok pada Selasa (18/4). Kapal tersebut menuju Provinsi Sichuan dan Kota Chongqing melalui Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru.

Pelabuhan Teluk Beibu menjadi saluran yang nyaman untuk interkonektivitas antara wilayah barat China dan Asia Tenggara. Dengan implementasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) pada 1 Januari 2022 dan percepatan integrasi ekonomi regional, permintaan logistik meningkat secara signifikan.

 Dalam kuartal pertama (Q1) 2023, pelabuhan tersebut mencatat throughput kargo mencapai 68,77 juta ton, naik 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan lebih dari 1,6 juta TEU (twenty-foot equivalent unit) ditangani oleh pelabuhan itu, naik 14,7 persen secara tahunan.

 Sejak 2022, pelabuhan tersebut telah meluncurkan rute perdagangan luar negeri khusus yang mencakup sejumlah destinasi di negara-negara RCEP. Saat ini, pelabuhan itu menawarkan 36 rute pengiriman yang terhubung ke pelabuhan di negara-negara RCEP.

"RCEP telah merevitalisasi sumber daya yang ada di industri transportasi dan logistik di wilayah barat negara itu serta meningkatkan pasar logistik dan perdagangan," kata Zhou Chuijian, yang bekerja di Guangxi Qinzhou Shenggang Wharf Co., Ltd. Dari Januari hingga Maret tahun ini, throughput peti kemas Pelabuhan Qinzhou meningkat 8,9 persen (yoy), imbuhnya.

 Berkat RCEP dan Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru, pertukaran ekonomi dan perdagangan antara China dan ASEAN kini lebih sering dari sebelumnya. Pada 2022, kereta antarmoda rel-laut di sepanjang koridor itu telah mengirimkan 69.000 TEU kargo dari negara-negara ASEAN, naik 9,7 persen (yoy).

Sementara itu dalam Q1 2023, kereta antarmoda rel-laut mengirimkan 191.000 TEU peti kemas, naik 11,7 persen (yoy). Menurut data dari Bea Cukai Nanning, nilai total barang yang melewati Pelabuhan Qinzhou dan koridornya melampaui 19 miliar yuan (1 yuan = Rp2.150) dalam dua bulan pertama tahun ini, naik 78,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

RCEP Tingkatkan Perdagangan China-ASEAN-Image-2

Foto dari udara yang diabadikan pada 25 Februari 2023 ini menunjukkan terminal peti kemas otomatis di Pelabuhan Qinzhou di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhang Ailin)

Dengan memanfaatkan lokasi geografisnya dan kerja sama yang erat dengan negara-negara ASEAN dan anggota RCEP, Guangxi terus berusaha untuk mempromosikan pertukaran ekonomi dan perdagangan regional serta pengembangan industri lintas perbatasan.

Seperti diketahui, sejak awal tahun ini, perdagangan perbatasan Pelabuhan Dongxing di Guangxi melonjak. Dalam tiga bulan pertama 2023, volume transaksinya mencapai 5,64 miliar yuan, dengan 17.000 kendaraan yang melintas.

Wakil direktur administrasi perdagangan dan pelabuhan di Dongxing Huang Wei mengatakan, "Ini adalah kuartal pertama terbaik yang pernah ada, dan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi 20 miliar yuan tahun ini,"

Pada Q1 2023, volume perdagangan perbatasan Dongxing meningkat 235 persen (yoy). Angkanya bahkan lebih tinggi dari tahun 2018 ketika volume perdagangan perbatasan pelabuhan mencapai 3,65 miliar yuan, kinerja terbaik dalam periode yang sama dalam sejarah.

Produk-produk ASEAN seperti minyak silikon, kain bukan tenunan, dan benang kapas diimpor ke Tiongkok melalui Pelabuhan Dongxing. Sementara itu, sejumlah besar barang manufaktur China, seperti sepatu, lampu, dan mesin, dikirimkan ke negara-negara ASEAN.

Chen Jili, Manajer Umum Dongxing Duode Customs Declaration Co., Ltd menyebut, kini pelabuhan Dongxing menjadi lebih sibuk tahun ini dengan meningkatnya perdagangan. Sebanyak 30 persen klien menggunakan surat keterangan asal (certificate of origin) RCEP untuk tarif preferensial dan proses bea cukai yang mudah.

sumber: China Daily

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner