Senin, 10 April 2023 12:48:18 WIB

Pengiriman pertama Durian Filipina tiba di Nanning
Ekonomi

Endro

banner

Foto durian: VCG

BEIJING, Radio Bharata Online - Tiga bulan setelah protokol ekspor ditandatangani antara Tiongkok dan Filipina, durian segar dari negara Asia Tenggara itu tiba di Tiongkok.

Dari pisang dan nanas, hingga mangga dan alpukat, dan sekarang durian, pasar Tiongkok terus menghadirkan peluang bisnis baru ke Filipina, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani lokal. Dengan dibukanya pintu baru secara resmi, diyakini bahwa hubungan perdagangan bilateral akan semakin dipererat di era pasca-COVID.

Chinanews.com melaporkan, sebanyak 18 ton durian Filipina, Jumat lalu tiba di bandara di Nanning, ibu kota Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok Selatan. Buah tersebut kemudian diangkut ke dealer Dole Food Co Inc, importir utama, di Shanghai.

Seorang karyawan humas Dole kepada Global Times pada hari Minggu mengatakan, bahwa batch pertama dari buah ini telah terjual habis, dan batch kedua segera tiba melalui udara pada hari Senin. Ia mengatakan durian dari Filipina memiliki kualitas yang baik.

Perusahaan makanan berharap Tiongkok menjadi tujuan ekspor terbesar untuk Davao, basis produksi durian utama di Filipina, yang menyumbang sekitar 78 persen dari total produksi durian negara itu.

Xu Liping, direktur Pusat Studi Asia Tenggara di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok kepada Global Times pada hari Minggu mengatakan, lebih banyak kerja sama pertanian antara Tiongkok dan Filipina, akan membantu meningkatkan lapangan kerja di sektor pertanian negara Asia Tenggara itu. Sementara itu, itu akan memenuhi permintaan Tiongkok yang terus meningkat.

Sekitar seperempat pekerjaan Filipina pada tahun 2021 adalah di bidang pertanian. Dan sektor tersebut menyumbang 9,6 persen dari PDB.

Lebih banyak petani di Wilayah Davao dan daerah sekitarnya, akan dilatih tentang Praktik Pertanian yang Baik untuk budi daya Durian.

Menurut data bea cukei Tiongkok, negara ini mengimpor 821.500 ton durian segar pada tahun 2021.  (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner