Selasa, 17 Januari 2023 9:20:9 WIB

Ekspor RI ke Tiongkok Capai USD 70,7 Miliar hingga November 2022, Naik 25,4 Persen
Ekonomi

AP Wira

banner

Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun. Foto: KBRI Beijing

JAKARTA, Radio Bharata Online - Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun menyampaikan sejumlah capaian diplomasi Indonesia dan Tiongkok. Salah satunya mengenai ekspor.

Menurut Djauhari Oratmangun sejak Januari-November 2022, kinerja ekspor Indonesia menurut pabean Tiongkok sebesar USD 70,7 miliar. Angka ini naik 25,4 persen atau melampaui kinerja ekspor 2021 sebesar USD 56,4 miliar.

Djauhari dalam keterangannya, mengatakan, "Nilai total perdagangan ASEAN dan RRT di tahun 2022 adalah USD 889,2 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD 788,4 miliar yang menunjukkan kenaikan sebesar 12,78 persen,"

Hingga November 2022, Tiongkok juga menikmati surplus perdagangan dengan ASEAN di angka USD 146,01 miliar, atau naik 84,3 persen dibandingkan 2021 yang hanya sebesar USD 79,3 miliar.

Nilai ekspor Tiongkok ke ASEAN di tahun 2022 sebesar USD 517,6 miliar juga mengalami kenaikan 19,30 persen jika dibandingkan tahun 2021 sebesar USD 433,9 miliar.

Selain itu, nilai impor Tiongkok dari ASEAN di tahun 2022 menunjukkan angka USD 371,6 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD 354,6 miliar yang menunjukkan kenaikan 4,8 persen. Djauhari menekankan bahwa dalam dua tahun terakhir, ASEAN adalah partner dagang terbesar Tiongkok dan pula sebaliknya.

Meski demikian, investasi Tiongkok di Indonesia senilai USD 3,2 miliar mengalami penurunan 33,33 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD 4,8 miliar. Sementara investasi Hong Kong di Indonesia USD 4,6 miliar atau naik 31,4 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD 3,5 miliar Pada Januari-September 2022,

Di tahun ini, Dubes Djauhari memproyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 4,5-5,3 persen dan di 2024 sebesar 4,7-5,5 persen. Indeks Harga Konsumsi atau inflasi juga menunjukkan tren menuju 3-1 persen di 2023 dan 2,5-1 persen di 2024, dengan keyakinan bahwa tingkat inflasi akan kembali normal di semester kedua tahun 2023.

Selain itu, proyeksi atas peningkatan ekonomi digital cenderung akan meningkat di tahun 2023 dan 2024 dengan nilai transaksi e-commerce sebesar Rp 572 triliun. Transaksi elektronik akan mencapai Rp 508 triliun rupiah dan transaksi bank digital akan mencapai Rp 67 triliun.

kumparan.com

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner