Sabtu, 15 April 2023 10:52:4 WIB

Tiongkok Serukan Upaya Bersama untuk Selesaikan Masalah Utang Secara Efektif
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Wenbin, Jubir Kemenlu Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok meminta semua pihak terkait untuk dengan setia menerapkan kerangka kerja bersama untuk penghapusan utang dan menyelesaikan masalah utang secara efektif, sistematis dan komprehensif, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, pada konferensi pers hari Jum'at (14/4) di Beijing .

Wang membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang deklarasi yang dibuat oleh gubernur bank sentral Tiongkok, Yi Gang, dalam pertemuan para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral selama pertemuan musim semi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington.

"Menyelesaikan masalah utang bergantung pada pemulihan ekonomi global dan stabilitas keuangan. Tiongkok sangat mementingkan masalah utang negara negara berkembang dan posisinya tetap konsisten. Kami selalu percaya bahwa kunci untuk benar-benar menyelesaikan masalah utang adalah untuk kreditor bilateral, multilateral dan komersial untuk berpartisipasi dalam pengelolaan utang dengan prinsip tindakan bersama dan pembagian beban yang adil," jelas Wang.

"Kami telah mengetahui bahwa Tiongkok membuat tiga proposal di 'meja bundar' utang negara global baru-baru ini. Pertama, kreditor multilateral harus menyusun rencana untuk berpartisipasi dalam penanganan utang sesegera mungkin. Kedua, IMF harus mengambil tindakan untuk meningkatkan pembagian informasi tentang analisis kesinambungan utang sesegera mungkin. Ketiga, semua pihak harus mencapai kesepakatan sesegera mungkin tentang bagaimana memastikan kreditur dapat memberikan perlakuan utang dengan cara yang sebanding. Kami berharap semua pihak akan dengan setia menerapkan kerangka umum untuk penghapusan utang dan penyelesaian masalah utang secara efektif, sistematis, dan komprehensif," imbuhnya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner