Sabtu, 29 Oktober 2022 18:26:2 WIB

Kebijakan AS membawa kesulitan bagi pembuat mobil AS
Ekonomi

AP Wira - Radio Bharata Online

banner

Jeep Wrangler 4xe di Pameran Otomotif Internasional Amerika Utara 2022 di Detroit, Michigan, 14 September 2022. /CFP

DETROIT, Radio Bharata Online – Kebijakan AS yang memotong pasokan dari Tiongkok dan membatasi kerja sama bilateral dalam perdagangan dan investasi membawa tantangan dan kesulitan bagi perusahaan AS, demikian dikatakan Duta Besar Tiongkok untuk AS Qin Gang.

Ditambahkan oleh Qin, memisahkan diri dengan Tiongkok berarti memutuskan hubungan dari pasar terbesar di dunia, sertamenghilangkan  peluang terbesar untuk pengembangan.

 Qin, yang berbicara pada Pameran Mobil Internasional Amerika Utara di Detroit yang berakhir pada Kamis(27/10/2022) mengatakan, beberapa model merek mobil AS seperti General Motors (GM), Ford, dan Tesla dirancang, dikembangkan, dan diproduksi di Tiongkok.

Tiongkok memiliki pasar yang besar di mana perusahaan dari kedua negara bisa mendapatkan keuntungan, ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama  Presiden GM Mark Reuss menyebut,  perusahaannya sangat mementingkan pasar Tiongkok dan percaya bahwa kerja sama dengan Tiongkok akan melampaui faktor geopolitik untuk mencapai hasil yang lebih banyak lagi.

Sebagaimana diketahui, Pada Agustus lalu, Presiden AS Joe Biden menandatangani tindakan baru untuk mengatasi perubahan iklim, meskipun langkah-langkah kredit pajak kendaraan listrik (EV) telah dikritik banyak pihak karena secara efektif mengisolasi negara-negara lain, termasuk Tiongkok, dari rantai pasokan global.

Senada dengan Reuss, Kolumnis Opini Bloomberg, Anjani Trivedi, menulis, bekerja untuk menutup pasar dan pembuat baterai EV terbesar di dunia adalah pandangan yang picik.

Dalam tulisannya Trivedi menyatakan, jika AS menginginkan lebih banyak pangsa pasar, ia harus fokus pada kelemahan industrinya dan berupaya melakukan perbaikan.

Data industri menunjukkan,  ekspor mobil Tiongkok melebihi 300.000 unit untuk pertama kalinya pada Agustus, di mana ekspor kendaraan energi baru mempertahankan momentum pertumbuhan yang optimis, melonjak 82,3 persen menjadi 83.000 unit. Sedangkan menurut situs web industry, EnergyTrend, menunjukkan, pada tahun 2021, ekspor baterai lithium Tiongkok mencapai $28,43 miliar, data bea cukai menunjukkan.Diperkirakan 17,5 persen dari mereka pergi ke AS, penerima terbesar ekspor Tiongkok,

Industri otomotif global telah membentuk nilai dan rantai pasokan yang mapan selama bertahun-tahun, kata Qin, menambahkan bahwa semua pihak harus bertindak sesuai dengan aturan pasar dan ekonomi.

Tidak akan ada pemenang jika ada yang ingin campur tangan atau bahkan menghancurkan rantai industri, katanya.

Pemerintah Tiongkok sejauh ini  akan terus mempromosikan keterbukaan tingkat tinggi dan selalu menyambut perusahaan AS untuk berinvestasi di Tiongkok, tambah Trivedi

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner