Kamis, 31 Oktober 2024 15:20:32 WIB

Badan Promosi Perdagangan Tiongkok Menentang Keras Keputusan Tarif Kendaraan Listrik Uni Eropa
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Sun Xiao, Juru Bicara Dewan Tiongkok untuk Promosi Perdagangan Internasional (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Dewan Tiongkok untuk Promosi Perdagangan Internasional atau China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) pada hari Kamis (31/10) menyuarakan penolakan keras terhadap putusan akhir Komisi Eropa atas penyelidikan antisubsidi terhadap kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) Tiongkok.

Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, pada hari Selasa (29/10) mengumumkan keputusannya untuk mengenakan tarif anti-subsidi mulai dari 7,8 persen hingga 35,3 persen pada EV yang diimpor dari Tiongkok untuk jangka waktu lima tahun.

"Kami telah memperhatikan pengumuman dari pihak UE. Komunitas bisnis Tiongkok, khususnya industri EV, telah memperhatikan masalah ini dengan saksama dan menyampaikan penyesalan yang mendalam serta penolakan keras terhadap putusan akhir tersebut," kata Sun Xiao, Juru Bicara Dewan Tiongkok untuk Promosi Perdagangan Internasional, dalam sebuah konferensi pers.

Sun mengatakan bahwa sejak kasus tersebut diajukan, Kamar Dagang Internasional Tiongkok telah mengikuti perkembangannya dengan saksama dan secara aktif mendukung dialog dan negosiasi antara Tiongkok dan UE untuk menyelesaikan perbedaan dan ketegangan perdagangan sehingga dapat mencapai solusi yang sesuai dengan kepentingan bersama kedua belah pihak dan mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Dengan memperhatikan bahwa posisi Tiongkok konsisten, Sun mengatakan Tiongkok berharap bahwa kedua pihak akan bekerja menuju tujuan yang sama, mengakomodasi kepentingan sah masing-masing, menentang proteksionisme perdagangan dan bersama-sama mendorong perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-UE yang sehat dan stabil sehingga dapat menyuntikkan lebih banyak stabilitas dan energi positif ke dalam perkembangan ekonomi dunia.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner