Selasa, 3 September 2024 11:25:52 WIB

Pakar Tanzania: Kerjasama Afrika-Tiongkok Bergantung pada Solidaritas dan Rasa Saling Menghormati
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Rwekaza S. Mukandala, seorang profesor dan mantan Wakil Rektor Universitas Dar es Salaam (CMG)

Dar es Salaam, Radio Bharata Online - Seorang profesor dari Tanzania memuji mekanisme kerja sama Afrika-Tiongkok menjelang KTT Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika 2024 atau Forum on China-Africa Cooperation(FOCAC) mendatang, dengan mengatakan bahwa mekanisme tersebut dicirikan oleh solidaritas dan rasa saling menghormati, yang penting dalam menjaga perdamaian dunia.

Rwekaza S. Mukandala, seorang profesor dan mantan Wakil Rektor Universitas Dar es Salaam, termasuk di antara puluhan cendekiawan dari 50 negara Afrika yang baru-baru ini mengirim surat bersama kepada Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Dalam surat tersebut, para cendekiawan memuji pencapaian bersejarah FOCAC dan menyatakan harapan bahwa KTT tersebut akan membuka babak baru dalam membangun komunitas Afrika-Tiongkok dengan masa depan bersama dan memajukan modernisasi bersama di belahan bumi selatan.

Presiden Xi baru-baru ini menanggapi surat tersebut, dengan menyatakan bahwa Tiongkok dan Afrika selalu menjadi komunitas dengan masa depan bersama, menekankan bahwa Tiongkok dan Afrika perlu memperkuat solidaritas dan kerja sama mereka lebih dari sebelumnya di tengah situasi global yang tidak stabil dan kompleks.

Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Mukandala mengatakan motivasinya untuk ikut menandatangani surat kepada Presiden Xi bermula dari keinginan untuk lebih meningkatkan persahabatan dan solidaritas antara Tiongkok dan Afrika.

"Kami menulis surat itu karena kami merasa perlu melibatkan dan memberi tahu presiden tentang inisiatif yang sangat mulia dan sangat penting ini. Dan kami menyadari dan menyadari salah satu hubungan jangka panjang antara Tiongkok dan Afrika, yang didasarkan pada beberapa prinsip, tetapi yang terpenting adalah prinsip solidaritas," katanya.

Mukandala juga menyampaikan apresiasi atas upaya Presiden Xi dalam memajukan kerja sama bilateral.

Profesor itu menekankan bahwa para pemimpin harus memprioritaskan perdamaian dan solidaritas global sambil memenuhi kebutuhan pembangunan.

"Saya pikir yang pertama dan terutama, para pemimpin kita harus melihat dan memperhatikan masalah perdamaian dunia, karena tidak seorang pun dari kita dapat berkembang, dapat melakukannya dengan baik, dan tidak ada program yang kita pikirkan dapat berhasil tanpa adanya perdamaian global yang didasarkan pada prinsip-prinsip solidaritas dan penghormatan terhadap hak kedaulatan semua orang untuk hidup dalam damai dan terlibat dalam proyek-proyek yang bermanfaat. Namun, kita juga perlu memperhatikan kebutuhan pembangunan dan bagaimana hal ini dapat ditangani dalam kerja sama Selatan-Selatan," jelasnya.

Ia mencatat pentingnya mempelajari model Tiongkok dalam menjaga perdamaian, persatuan, dan stabilitas politik untuk pembangunan berkelanjutan dan kerja sama di masa mendatang.

"Mereka lebih kecil. Mereka berada pada tingkat pembangunan yang lebih rendah. Dan kita terfragmentasi, banyak negara, 54 negara, jadi lebih sulit untuk berkembang, untuk memodernisasi. Jadi kita dapat belajar, ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari teman-teman Tiongkok kita, dari Tiongkok. Salah satunya adalah memiliki perdamaian, memiliki persatuan, dan memiliki stabilitas politik. Semua ini berkontribusi dan menciptakan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan. Saya menantikan kerja sama di masa mendatang yang didasarkan pada solidaritas, saling menghormati, dan perdamaian dunia," ujarnya.

Pada KTT FOCAC 2024, yang dijadwalkan berlangsung di Beijing dari tanggal 4 hingga 6 September 2024, Tiongkok dan negara-negara Afrika akan memperbarui persahabatan mereka dan memperdalam kerja sama praktis untuk memajukan modernisasi dan membangun komunitas tingkat tinggi dengan masa depan bersama.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner