Sabtu, 12 April 2025 20:35:42 WIB
Tiongkok Tidak Gentar Saat Perang Dagang dan Tarif Terjadi
Ekonomi
AP Wira

Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok. /VCG
BEIJING, Radio Bharata Online - Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Kamis mengatakan Tiongkok tidak ingin terlibat dalam perang dagang dan tarif, tetapi tidak akan gentar ketika perang dagang dan tarif terjadi.
Lin Jian, juru bicara kementerian, menyampaikan pernyataan tersebut dalam jumpa pers rutin sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang rencana AS mengenakan tarif sebesar 125 persen pada produk impor Tiongkok.
Penggunaan tarif sebagai senjata oleh AS untuk memberikan tekanan dan mencari kepentingan pribadi telah secara serius melanggar hak dan kepentingan sah semua negara, kata Lin.
Tindakan tersebut telah melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia, merusak serius sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dan berdampak serius pada stabilitas tatanan ekonomi global, katanya.
Lin mengatakan, mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menentang intimidasi AS tidak hanya untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan sendiri, tetapi juga untuk menjaga keadilan dan kesetaraan internasional, sistem perdagangan multilateral, dan kepentingan bersama masyarakat internasional.
"Perjuangan AS tidak akan mendapat dukungan rakyat dan akan berakhir dengan kegagalan," katanya.
Menekankan bahwa tidak ada pihak yang menang dalam perang dagang dan tarif, ia mengatakan Tiongkok tidak akan tinggal diam dan membiarkan hak dan kepentingan sah rakyat Tiongkok dirampas, dan menyaksikan peraturan ekonomi dan perdagangan internasional serta sistem perdagangan multilateral dirusak.
"Jika AS ngotot menerapkan tarif dan perang dagang, Tiongkok akan berjuang sampai akhir," katanya, seraya menambahkan bahwa AS mendahulukan kepentingannya sendiri di atas kepentingan masyarakat internasional dan mengorbankan kepentingan sah negara lain demi melayani kepentingan hegemoniknya, yang mau tidak mau akan menghadapi pertentangan lebih kuat dari masyarakat internasional. [CGTN]
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
