Rabu, 19 Maret 2025 13:22:16 WIB
Pakar Tiongkok: Strategi Ekonomi Trump Berisiko Dorong Sistem yang Sudah Rapuh ke Ambang Kehancuran
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Andy Mok, seorang peneliti senior di Center for China and Globalization (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Pendekatan strategis yang berani dari Presiden AS, Donald Trump, dan upaya untuk mengguncang tatanan internasional berisiko mendorong sistem ekonomi yang sudah rapuh ke jurang kehancuran, seorang peneliti Tiongkok telah memperingatkan karena putusan akhir tentang pelarangan teknologi kendaraan terhubung Tiongkok dan Rusia di AS mulai berlaku Senin (17/3).
Putusan tersebut menyangkut larangan perangkat lunak dan perangkat keras yang dikembangkan Tiongkok dan Rusia pada kendaraan yang terhubung dan otonom, bahkan jika kendaraan tersebut diproduksi di Amerika Serikat. Larangan tersebut akan diterapkan untuk perangkat lunak pada tahun 2027 dan untuk perangkat keras dua tahun kemudian.
Sebelum meninggalkan jabatan pada bulan Januari tahun ini, pemerintahan Biden yang akan berakhir masa jabatannya menyelesaikan aturan yang secara efektif akan melarang hampir semua mobil dan truk Tiongkok dan Rusia dari pasar AS sebagai bagian dari tindakan keras tersebut.
Meskipun dibingkai sebagai tindakan keamanan nasional, banyak pakar percaya bahwa langkah tersebut kemungkinan akan mengganggu rantai pasokan global, memberikan beban yang lebih besar pada produsen mobil AS, dan pada akhirnya merugikan konsumen.
Mengingat langkah-langkah perdagangan agresif yang diambil oleh Presiden Trump sejak ia kembali ke Gedung Putih, Andy Mok, seorang peneliti senior di Center for China and Globalization (CCG), mengatakan ia khawatir bahwa pendekatan strategis Trump berisiko memberikan tekanan yang lebih besar pada ekonomi global yang sedang berjuang.
"Saya pikir ini harus dilihat dalam konteks yang lebih luas. Jadi kita berbicara tentang potensi gangguan bagi produsen mobil Amerika, produsen mobil Eropa. Dan sekali lagi, saya pikir sudah diakui bahwa konsumen Amerika juga bisa menderita. Namun jika kita melihat gambaran yang lebih luas di sini, Trump sedang mencoba merekayasa ulang beberapa perubahan yang sangat mendalam dalam sistem politik AS serta tatanan internasional," katanya.
"Salah satu bahayanya di sini adalah jika Anda memberi terlalu banyak tekanan pada sistem, sistem itu bisa rusak. Dan sekali lagi, saya kembali ke kata ini, 'rapuh', yang menurut saya menggambarkan pendekatan pelarangan perangkat keras dan perangkat lunak Tiongkok dalam konektivitas dan kendaraan otonom, tetapi juga rapuh dalam hal strategi Trump secara keseluruhan," ujarnya.
Mok juga menunjuk pada tingkat ketidakpastian yang dibawa oleh apa yang disebut agenda 'America First' Trump, yang telah membuatnya mengancam untuk mengenakan tarif yang cukup besar pada sejumlah impor utama. Ia yakin langkah-langkah yang terus berlanjut ini dapat semakin mengguncang pasar dan merusak sentimen konsumen.
"Ada statistik yang menakjubkan, sekitar 10 persen orang Amerika terkaya menyumbang 50 persen pengeluaran. Yang juga kita lihat adalah ketidakpastian yang luar biasa akibat kebijakan Trump telah benar-benar merugikan pasar ekuitas AS. Jadi ada efek kekayaan yang terjadi di sini. Dan jika kebijakan ini atau serangkaian kebijakan benar-benar dipatuhi dan mulai benar-benar menambah tekanan pada sistem, apakah ini akan menyebabkan semacam kemunduran ekonomi yang lebih besar? Saya pikir itu pertanyaan yang sangat nyata," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
