Beijing, Bharata Online - Kuil Miaoying (atau Kuil Baita) yang bersejarah di Distrik Xicheng, Beijing, yang terkenal dengan pagoda putih kunonya, sedang mengalami kebangkitan yang semarak. Dulunya merupakan kawasan yang tenang dan tradisional, kini ramai dengan kafe-kafe trendi, toko-toko bergaya, dan tempat makan yang ramai.

Meskipun terjadi lonjakan modern, kawasan ini masih dihuni oleh banyak penduduk lama dan toko-toko berusia ratusan tahun, menciptakan perpaduan unik antara yang lama dan yang baru yang mengubahnya menjadi pusat budaya yang sedang berkembang.

Manajer di Jm Cafe mengatakan bahwa mereka menyajikan hampir 100 cangkir kopi setiap hari, dengan jumlah yang melonjak hingga 300 hingga 400 di akhir pekan dan hari libur. Banyak pengunjung muda tertarik dengan suasana segar di kawasan ini.

"Saya perhatikan bahwa sejak kawasan lama direnovasi, kini banyak kedai kopi, termasuk kafe ini, yang juga menawarkan merchandise menarik yang sangat diminati anak muda. Produk-produknya cukup kreatif, dan juga tempat yang bagus untuk berfoto," kata Wang, seorang pelanggan.

Melangkah ke lantai atas Jm Cafe, mudah untuk melihat mengapa tempat ini menjadi tempat nongkrong favorit. Suasana ramai di lingkungan ini tak hanya sebatas kafe, tetapi juga sekilas pesona tradisionalnya.

Lebih dalam ke area ini, suasana lokal yang lebih autentik pun terkuak. Toko Gandum dan Minyak Master Gao, sebuah toko sederhana, tetap menjadi andalan warga yang membeli bahan makanan seperti beras, tepung, dan minyak goreng.

Gao Jishun, pemilik toko, mengatakan bahwa tokonya telah berdiri selama 34 tahun, dan kondisinya telah membaik seiring waktu, dan lingkungannya jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Di dekatnya, sebuah warung kecil bernama Bing Ge dan Gao Jie terkenal dengan camilan gorengnya yang tak pernah bosan dinikmati penduduk setempat, terutama warga Beijing yang berpengalaman. Chen Zhonglie, pemiliknya, telah menjalankan warung ini selama lebih dari 30 tahun. Banyak pelanggan setia yang tak henti-hentinya memuji bakso renyah dan manisnya.

Sementara itu, bagi Tian Xinmiao, yang telah tinggal di sini seumur hidupnya, transformasi lingkungan yang semarak ini terasa menyegarkan sekaligus menginspirasi.

"Kawasan ini benar-benar menampilkan budaya hutong. Dan ketika Anda melihat makanan dan minuman di sini, semuanya terasa segar dan semarak," ujar Tian.

Seiring perkembangannya, lingkungan ini mewujudkan keseimbangan yang rumit, melestarikan pesona hutong bersejarahnya sekaligus merangkul vitalitas modern. Hutong adalah tempat di mana tradisi dan inovasi hidup berdampingan, menjadikannya simbol yang memikat dari pembaruan budaya Beijing yang sedang berlangsung.

Hutong adalah nama yang diberikan untuk gang sempit, gang, atau jalan kecil di antara deretan halaman satu lantai yang dihuni oleh warga Beijing di masa lalu.