Minggu, 5 Januari 2025 10:22:41 WIB

Atasi Demensia , Tiongkok Luncurkan Rencana Aksi untuk Lansia
Kesehatan

AP Wira

banner

Jumlah pasien demensia di Tiongkok mencapai hampir 30 persen dari total pasien demensia global/foto: Shine

BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok telah meluncurkan rencana aksi nasional untuk mengatasi demensia, yang menimbulkan tantangan signifikan terhadap kesejahteraan para lansia dan keluarga mereka, di tengah pesatnya populasi penuaan di negara tersebut.

Rencana aksi tersebut, yang diluncurkan bersama oleh 15 lembaga Tiongkok termasuk Komisi Kesehatan Nasional dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, menguraikan tujuh tugas utama untuk memerangi demensia dan menetapkan serangkaian target yang harus dicapai pada tahun 2030.

Rencananya, sistem pencegahan dan pengendalian demensia yang komprehensif dan berkesinambungan, meliputi pencegahan, skrining, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan perawatan, akan dibentuk pada tahun 2030.

Laju pertumbuhan prevalensi demensia  akan dikendalikan secara efektif melalui pemeriksaan fungsi kognitif yang luas pada lansia, dengan jaminan intervensi dini bagi mereka yang berisiko terkena demensia, menurut rencana tersebut.

Dengan bertambahnya populasi lansia dan meningkatnya rata-rata harapan hidup, jumlah penderita demensia  di Tiongkok terus meningkat, sehingga menjadi kekhawatiran masyarakat luas.

Jumlah total orang yang menderita penyakit Alzheimer, jenis demensia paling umum, dan jenis demensia lainnya di seluruh negeri melampaui 16 juta pada tahun 2021, menurut laporan resmi yang dirilis pada tahun 2024.

Jumlah pasien demensia di Tiongkok mencapai hampir 30 persen dari total pasien demensia global, menurut laporan tersebut.

Penyakit Alzheimer menunjukkan tingkat prevalensi yang tinggi namun disertai dengan rendahnya tingkat skrining, diagnosis dan pengobatan, menurut Shi Jiong, seorang ahli demensia.

Untuk mengatasi masalah ini, rencana aksi menguraikan tugas-tugas seperti melakukan pemeriksaan dan intervensi dini, menstandardisasi layanan diagnosis dan pengobatan, serta memperluas layanan perawatan bagi lansia penderita demensia.

Rencana aksi tersebut juga mengusulkan bahwa unit perawatan khusus untuk lansia penderita demensia harus mencakup 50 persen dari institusi perawatan lansia yang memiliki lebih dari 100 tempat tidur dan kemampuan layanan yang memadai, sementara jumlah kumulatif personel perawatan demensia terlatih harus mencapai 15 juta pada tahun 2030. [Shine]

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner