Minggu, 5 Januari 2025 9:28:37 WIB
Kunjungan Wang Yi Ke Afrika Bertujuan Untuk Mendorong Pengembangan Hubungan Tiongkok-Afrika Secara Mendalam
International
Endro

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (tengah) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Senegal Yacine Fall (kiri) dan Menteri Luar Negeri Republik Kongo Jean-Claude Gakosso pada konferensi pers selama KTT FOCAC 2024 di Beijing, Tiongkok, 5 September 2024. /CFP
BEIJING, Radio Bharata Online - Dari tanggal 5 hingga 11 Januari, Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi akan mengunjungi empat negara Afrika, yaitu Namibia, Republik Kongo, Chad, dan Nigeria.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning pada hari Jumat mengatakan, kunjungan Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral PKT, ditujukan untuk memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang, dan mempromosikan pengembangan hubungan Tiongkok-Afrika yang berkelanjutan dan mendalam.
Kunjungan Wang juga melanjutkan tradisi kunjungan menteri luar negeri Tiongkok ke Afrika, dalam perjalanan luar negeri pertama di awal tahun, selama 35 tahun berturut-turut.
Tahun 2025 menandai peringatan 25 tahun peluncuran FOCAC. KTT FOCAC Beijing yang diselenggarakan pada bulan September, merupakan acara diplomatik terbesar yang diselenggarakan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dengan jumlah kehadiran pemimpin asing tertinggi.
Hampir 6.000 tamu Tiongkok dan asing, termasuk pemimpin dari 53 negara Afrika yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok, ketua Komisi Uni Afrika, dan Sekjen turut PBB menghadiri KTT tersebut.
Hubungan bilateral antara Tiongkok dan semua negara Afrika yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok, ditingkatkan ke tingkat hubungan strategis. Karakterisasi keseluruhan hubungan Tiongkok-Afrika, ditingkatkan menjadi komunitas Tiongkok-Afrika yang tangguh, dengan masa depan bersama untuk era baru, yang menandai tonggak penting dalam hubungan Tiongkok-Afrika.
Merinci kunjungan Wang yang akan datang ke Afrika, Mao mengatakan kunjungan tersebut ditujukan untuk mempromosikan implementasi hasil KTT FOCAC Beijing, dan mendorong pengembangan hubungan Tiongkok-Afrika yang berkelanjutan dan mendalam.
Di bawah kerangka kerja FOCAC dan Prakarsa Sabuk dan Jalan, Tiongkok dan Afrika telah bekerja sama selama setahun terakhir, untuk memajukan pembangunan infrastruktur, dengan hasil nyata di seluruh benua Afrika. (CGTN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
