Jumat, 2 Mei 2025 11:11:29 WIB

Presiden Brasil Bertemu Menlu Tiongkok Bahas Hubungan Bilateral dan Kerja Sama yang Lebih Erat

International

Eko Satrio Wibowo

Brasilia, Radio Bharata Online - Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, yang sedang berkunjung di Brasilia pada hari Rabu (30/4), dan menyatakan keinginannya untuk memperkuat hubungan bilateral dan memperluas kerja sama.

Lula mengatakan bahwa Brasil dan Tiongkok telah membangun rasa saling percaya yang kuat dan memperdalam kerja sama di berbagai bidang, yang menunjukkan bahwa persahabatan Brasil yang erat dengan Tiongkok adalah pilihan yang tepat dan model bagi kerja sama Selatan-Selatan.

Ia berharap dapat mempertahankan pertukaran tingkat tinggi yang erat dengan Tiongkok, semakin memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan, dan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan di bidang keuangan, energi, dan bidang lainnya.

Tindakan balasan Tiongkok yang tegas dan kuat terhadap "tarif timbal balik" patut dikagumi, kata presiden Brasil, seraya mencatat bahwa tindakan Tiongkok yang adil telah menerima dukungan luas sementara praktik-praktik negara tertentu yang tidak bertanggung jawab dan sepihak memerlukan perlawanan bersama.

Lua pun menambahkan bahwa Brasil bersedia bekerja sama dengan Tiongkok untuk mengadvokasi perdagangan bebas, mempertahankan aturan internasional, dan melawan kekuatan apa pun yang mengesampingkan keadilan internasional.

Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, mengatakan bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Brasil untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara dan mendorong lebih banyak hasil dalam membangun komunitas Tiongkok-Brasil dengan masa depan bersama.

Tiongkok akan memperkuat kerja samanya dengan BRICS dan negara-negara Selatan, mematuhi multilateralisme, dan menjaga aturan internasional, katanya.

Pada hari yang sama, Wang menghadiri Pertemuan ke-15 Penasihat Keamanan Nasional BRICS dan Perwakilan Tinggi Keamanan Nasional di Brasilia.

Komentar