Senin, 26 Mei 2025 16:3:37 WIB

Pengamat Thailand Puji Tiongkok dan ASEAN atas Kerja Samanya dalam Menjaga Sistem Perdagangan Multilateral
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Piti Srisangnam, Profesor Madya Ekonomi Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Thailand dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation di Jakarta, Indonesia (CMG)

Thailand, Radio Bharata Online - Seorang sarjana Thailand mengatakan bahwa negosiasi yang telah selesai mengenai Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) Versi 3.0 menunjukkan bahwa Tiongkok dan negara-negara anggota ASEAN telah bergandengan tangan untuk menjaga sistem perdagangan multilateral dan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

Para menteri ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan ASEAN mengakhiri pertemuan daring khusus pada tanggal 20 Mei 2025 dan mengumumkan penyelesaian penuh negosiasi mengenai CAFTA Versi 3.0, yang menandai langkah penting menuju penandatanganan resmi protokol yang ditingkatkan pada akhir tahun ini.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan China Central Television, Piti Srisangnam, Profesor Madya Ekonomi Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Thailand dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation di Jakarta, Indonesia, mengatakan:

"Bagi mitra seperti ASEAN dan Tiongkok, penting bagi mereka untuk menunjukkan kepada dunia bahwa, di tengah lanskap geopolitik yang kompleks saat ini dan dalam menghadapi negara-negara hegemonik tertentu yang menggunakan tarif tinggi, ASEAN dan Tiongkok berdiri sebagai mitra untuk bersama-sama menjaga sistem perdagangan multilateral dan bekerja untuk kesejahteraan rakyat kita," kata Piti.

"Saya sangat menantikan penandatanganan resmi protokol yang ditingkatkan. Setelah berlaku, protokol ini akan secara signifikan meningkatkan fasilitasi perdagangan dan investasi, memastikan kelancaran arus rantai pasokan global, dan membina hubungan yang lebih erat antara rakyat kita sehingga dapat mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan dan hasil yang saling menguntungkan," tambahnya.

Visi 3.0 CAFTA menampilkan sembilan aspek baru, yang mencakup ekonomi digital, ekonomi hijau, dan konektivitas rantai pasokan, serta menangani isu-isu inti dalam restrukturisasi industri global dan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan CAFTA yang ada dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), perjanjian ini meningkatkan penyelarasan regulasi dan fasilitasi perdagangan, yang membuka jalan bagi integrasi regional dan sinergi industri yang lebih dalam.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner