Kamis, 24 Oktober 2024 13:35:17 WIB
Tiongkok Desak Jepang untuk Hentikan Tindakan yang Merusak Kerja Sama Maritim
International
Eko Satrio Wibowo

Hong Liang, Direktur Departemen Urusan Perbatasan dan Kelautan Kementerian Luar Negeri Tiongkok, berjabat tangan dengan Hiroyuki Namazu, Direktur Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang (CMG)
Tokyo, Radio Bharata Online - Tiongkok dan Jepang pada hari Rabu mengadakan putaran ke-17 konsultasi di bawah Mekanisme Konsultasi Tingkat Tinggi tentang Urusan Maritim di Tokyo. Tiongkok mendesak Jepang untuk berhenti memperumit situasi maritim dan menyerukan upaya bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ini.
Kedua belah pihak mengadakan rapat pleno dan tiga rapat kelompok kerja terpisah tentang pertahanan maritim, penegakan hukum dan keamanan maritim, dan ekonomi maritim.
Selama pertemuan tersebut, Tiongkok menguraikan posisinya tentang isu-isu yang menyangkut Laut Tiongkok Timur, Kepulauan Diaoyu, Laut Tiongkok Selatan, Selat Taiwan, dan keamanan maritim dan wilayah udara.
Beijing mendesak Tokyo untuk sungguh-sungguh menghormati kedaulatan teritorial dan masalah keamanan Tiongkok, berhenti membuat kata-kata dan tindakan negatif tentang masalah maritim, dan mengambil tindakan praktis untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan bilateral.
Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjaga komunikasi yang erat tentang urusan maritim, dan berkomitmen untuk melakukan upaya positif untuk mengubah Laut Tiongkok Timur menjadi lautan perdamaian, kerja sama, dan persahabatan serta memfasilitasi pembangunan hubungan Tiongkok-Jepang yang konstruktif dan stabil yang memenuhi persyaratan era baru.
Kedua pihak juga membahas bidang kerja sama tertentu seperti keamanan pertahanan, penegakan hukum maritim, pencarian dan penyelamatan maritim, serta pengelolaan perikanan, yang menegaskan keinginan mereka untuk meningkatkan dialog dan pertukaran, serta memajukan kerja sama yang saling menguntungkan.
Kedua pihak pada prinsipnya sepakat untuk mengadakan konsultasi putaran ke-18 di Tiongkok tahun depan.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
