Jumat, 7 Februari 2025 15:47:29 WIB

Stasiun Qinling Milik Tiongkok di Antartika Wujudkan Penelitian Ilmiah Ramah Lingkungan dalam Energi Kutub
Teknologi

Eko Satrio Wibowo

banner

Sun Hongbin, Kepala Ilmuwan untuk Energi Bersih Kutub dari PRIC (CMG)

Taiyuan, Radio Bharata Online - Sistem energi baru berskala besar pertama yang dibangun di Stasiun Qinling Tiongkok akan segera dikirim untuk dioperasikan dan menghasilkan listrik, menandakan bahwa Tiongkok telah mencapai penelitian ilmiah hijau di bidang energi kutub, menurut Institut Penelitian Kutub Tiongkok atau Polar Research Institute of China (PRIC).

Stasiun Qinling adalah stasiun penelitian kelima Tiongkok di Antartika. Stasiun ini juga merupakan pangkalan penelitian Tiongkok ketiga di Antartika yang mampu beroperasi sepanjang tahun, menampung hingga 80 personel di musim panas dan 30 personel selama musim dingin.

Sejauh ini, pemasangan perangkat keras untuk pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik fotovoltaik, baterai penyimpanan energi, produksi hidrogen, penyimpanan hidrogen, pembangkit listrik tenaga hidrogen, dll. di Stasiun Qinling telah selesai, dan perangkat keras yang dipasang telah memasuki tahap debugging per bagian. Dalam sistem energi bersih yang saat ini dirancang, tenaga fotovoltaik dan angin menyumbang 60 persen dari total kapasitas energi seluruh stasiun Qinling.

"Salah satu hal yang paling menonjol dalam proyek Stasiun Qinling adalah sistem energi bersih berskala besar, yang pertama di dunia yang diterapkan di lingkungan ekstrem Antartika. Seluruh sistem diharapkan beroperasi pada bulan Februari, menandai tonggak sejarah dalam upaya mencapai terobosan dalam teknologi utama untuk mengembangkan peralatan dan sistem energi," kata Sun Hongbin, Kepala Ilmuwan untuk Energi Bersih Kutub dari PRIC.

Sun mengatakan bahwa untuk memastikan sistem beroperasi secara normal di lingkungan ekstrem di Antartika, sebuah laboratorium dibangun di sebuah universitas di Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi, Tiongkok utara, untuk mensimulasikan kondisi alam Antartika.

"Simulasi seperti angin kencang, sinar matahari kutub, dan fenomena siang dan malam kutub perlu dilakukan di laboratorium ekstrem kami. Tujuan dari pendirian laboratorium ini adalah untuk mengatasi kesulitan dalam penelitian, pengujian, serta pemeliharaan operasional," ujar Sun.

Setelah selesai, sistem energi bersih akan mampu menghasilkan listrik untuk Stasiun Qinling selama sekitar 2,5 jam tanpa adanya angin dan sinar matahari, memastikan operasi hijau jangka pendek pada peralatan penelitian ilmiah dan fasilitas kehidupan stasiun.

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner