Kamis, 7 November 2024 10:8:45 WIB
Konggres Laut Asia Timur 2024 dibuka di Tiongkok selatan
International
Endro
Kongres Laut Asia Timur 2024 (East Asian Seas – EAS 2024), yang diselenggarakan berbarengan dengan Pekan Laut Dunia Xiamen (Xiamen World Ocean Week), dimulai pada Rabu di Kota Xiamen, Provinsi Fujian di Tiongkok selatan, dan berlangsung hingga 12 November. (IG : asianbiodiversity)
XIAMEN, Radio Bharata Online - Kongres Laut Asia Timur 2024 (East Asian Seas – EAS 2024), yang diselenggarakan berbarengan dengan Pekan Laut Dunia Xiamen (Xiamen World Ocean Week), dimulai pada Rabu di Kota Xiamen, Provinsi Fujian di Tiongkok selatan, dan akan berlangsung hingga 12 November.
Ini adalah pertama kalinya konferensi kelautan regional yang diselenggarakan oleh Kemitraan, dalam Pengelolaan Lingkungan untuk Laut Asia Timur, diadakan bersamaan dengan Pekan Laut Dunia.
Pada upacara pembukaan, Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok merilis Buletin Perlindungan dan Pemulihan Ekologi Nasional 2024. Buletin ini mengulas tata kelola ekologi Tiongkok dalam 75 tahun terakhir, yang mencakup lima bidang utama: yang meliputi praktik dalam perlindungan dan pemulihan ekologi, kerangka kebijakan, penilaian ekologi nasional, tindakan konservasi ekologi spasial, dan kontribusi Tiongkok terhadap "Bumi Hijau".
Menurut Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok, buletin tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang konservasi ekologi, mendorong upaya menuju koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam, dan memperkuat konsensus internasional tentang pembangunan peradaban global yang ramah lingkungan.
Kongres tahun ini bertema "Sinergi Biru untuk Masa Depan Bersama: Satu Laut yang Berkelanjutan dan Tangguh." Acara tersebut akan menampilkan konferensi internasional, pertemuan khusus, pameran investasi industri kelautan, dan festival budaya kelautan.
Xiamen dianugerahi penghargaan "Praktik Terbaik dalam Konservasi dan Restorasi Ekologi Kelautan", yang mempromosikan model "Praktik Xiamen" untuk restorasi ekologi kelautan. Acara tersebut mencakup lebih dari 30 sesi paralel tentang ekonomi biru dan lautan berkelanjutan, serta mengundang hampir 300 peserta pameran. Acara ini telah menarik lebih dari 1.000 peserta, termasuk perwakilan dari negara-negara anggota Laut Asia Timur, organisasi internasional, akademisi, lembaga, dan perusahaan, dari lebih dari selusin negara. (CGTN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB