Senin, 17 Februari 2025 11:58:56 WIB
Profesor Harvard Ini Tetap Optimis tentang Hubungan AS-Tiongkok
International
Eko Satrio Wibowo

Graham Allison, Profesor Douglas Dillon dari Universitas Harvard (CMG)
Munich, Radio Bharata Online - Graham Allison, seorang profesor di Universitas Harvard, telah mempertahankan pandangan optimisnya tentang hubungan AS-Tiongkok, meyakini hubungan bilateral bisa lebih stabil dan menguntungkan daripada yang diharapkan banyak orang.
Allison, yang sebelumnya meramalkan lintasan yang lebih positif untuk hubungan tersebut, berbicara dengan China Global Television Network (CGTN) di Munich pada hari Sabtu (15/2), merefleksikan retorika kampanye Trump.
Ia mencatat bahwa pendekatan Trump terhadap hubungan AS-Tiongkok berbeda dari Biden dan arus utama bipartisan, sebaliknya melihatnya sebagai dinamika persaingan dan kerja sama yang bersifat bisnis.
"Saya pikir jika Anda melihat apa yang dikatakan Presiden Trump tahun lalu selama kampanye, saya pikir ia memiliki konsepsi yang sangat berbeda tentang bagaimana AS dan Tiongkok dapat berhubungan satu sama lain daripada yang dimiliki Biden, dan tentu saja sangat berbeda dari pandangan arus utama Partai Republik atau arus utama bipartisan. Jadi menurutnya AS dan Tiongkok, saya yakin, dapat bekerja sama seperti bisnis bekerja sama. Jadi mereka dapat bersaing di beberapa bidang, dan mereka dapat memiliki perbedaan pendapat, tetapi di sisi lain, mereka dapat menemukan diri mereka sendiri setuju," katanya.
Allison, pencetus istilah "Perangkap Thucydides" -- yang menggambarkan pola konflik potensial antara kekuatan yang sedang bangkit dan kekuatan yang sudah ada -- berpendapat bahwa pendekatan Trump terhadap hubungan AS-Tiongkok dapat menjadi faktor penstabil, yang sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh Beijing.
"Saya pikir faktor penentu terbesar untuk perubahan di papan catur pada tahun 2025 adalah Trump sendiri. Presiden Xi mengatakan ada tiga hal yang ia inginkan dari AS: ia menginginkan rasa saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan hasil yang saling menguntungkan. Saya pikir Trump memenuhi ketiga persyaratan tersebut," ujar profesor tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
