Kamis, 12 September 2024 10:31:25 WIB
Mengenal BRICS Pay Yang Dipakai Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afsel
Ekonomi
Endro
Transaksi Antar Negara nantinya akan menggunakan BRICS Pay. FOTO: Google
JAKARTA, Radio Bharata Online - Negara anggota blok BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, sepakat dan mantap meninggalkan dolar AS, dengan meluncurkan BRICS Pay, dalam transaksi perdagangan internasionalnya.
Sistem ini nantinya akan menjadi wadah bagi anggota negara blok tersebut, untuk bisa melakukan transaksi menggunakan mata uang negara masing-masing.
Namun, ini tak hanya berlaku bagi negara anggota, tapi juga bisa untuk siapa saja. Sampai saat ini sudah banyak negara yang tertarik seperti Mesir, Iran hingga Arab Saudi.
Mengutip laman resmi BRICS Pay pada Kamis (12/9), BRICS Pay merupakan platform pembayaran digital yang dikembangkan bersama oleh negara-negara anggota blok ekonomi BRICS. Awalnya hanya untuk tujuan mereka saja, namun sekarang berkembang ke negara lain.
BRICS Pay bertujuan untuk mewadahi transaksi berupa pembayaran digital, yang memungkinkan pelaku usaha dan konsumen bisa melakukan kerja sama, dalam mata uang lokal mereka masing-masing dengan aman dan lancar, sehingga tak perlu lagi mata uang internasional seperti dolar AS.
Platform ini juga dirancang untuk mengurangi biaya dan rumitnya pembayaran internasional, sekaligus menyediakan cara yang aman dan andal untuk membayar barang dan jasa.
BRICS Pay memanfaatkan kombinasi sistem pembayaran tradisional dan teknologi baru, seperti mata uang digital bank sentral (CBDC), keuangan terdesentralisasi, dan aset tokenisasi (uang aman).
BRICS Pay merupakan perluasan opsi pembayaran bagi perusahaan dan warga negara peserta, serta bagi seluruh dunia dan semua solusi pembayaran yang ada, atau yang sedang berkembang. (BRICS Pay)
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB