Rabu, 3 Juli 2024 13:49:2 WIB
Peternak Kuda Kazakhstan Menyambut Baik Pertukaran Antarwarga yang Berkembang dengan Tiongkok
International
Eko Satrio Wibowo
Ernar (Kanan) datang ke Tiongkok pada tahun 2014 dan belajar bahasa Mandarin selama enam tahun di Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang Uygur di barat laut Tiongkok (CMG)
Astana, Radio Bharata Online - Seorang peternak kuda di ibu kota Kazakhstan, Astana, membagikan pengalamannya yang tak terlupakan saat tinggal di Tiongkok dan belajar bahasa Mandarin. Ia mencontohkan bagaimana hubungan diplomatik yang diperkuat antara Tiongkok dan Kazakhstan terus memperdalam pertukaran antarmanusia dan mencapai hasil dalam kerja sama budaya dan pariwisata.
Ernar datang ke Tiongkok pada tahun 2014 dan belajar bahasa Mandarin selama enam tahun di Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang Uygur di barat laut Tiongkok.
Berbicara di atas kuda dengan reporter China Global Television (CGTN), dia menekankan bahwa bahasa adalah keterampilan yang sangat penting karena meningkatnya keterlibatan orang dan perusahaan Tiongkok di negaranya.
"Seorang anak dari teman ayah saya ingin belajar bahasa Mandarin di Tiongkok. Saya yakin bahasa Mandarin adalah bahasa yang penting untuk dipelajari saat ini," katanya.
Dengan ikatan resmi yang lebih dalam, Kazakhstan telah menikmati peningkatan yang nyata dalam jumlah pengunjung Tiongkok. Ernar juga mencatat bahwa bisnis peternakan kudanya di pinggiran kota Astana menarik ratusan pengunjung selama akhir pekan.
"Saya mendengar orang-orang berbicara dalam bahasa Tiongkok. Lalu saya bertanya mengapa mereka ada di sini. Saya menemukan bahwa sebagian besar dari mereka adalah pebisnis," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa tahun ini juga merupakan Tahun Pariwisata Kazakhstan di Tiongkok, dan warga negara Tiongkok diizinkan untuk tinggal di Kazakhstan hingga 30 hari untuk penyeberangan tunggal berkat perjanjian bebas visa.
Data menunjukkan bahwa turis Tiongkok di Kazakhstan telah meningkat lebih dari 10 kali lipat dari tahun 2022 hingga 2023, dengan banyak yang tertarik dengan padang rumput yang luas di negara itu.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB